Benda

7 Cerita Lucu Lilin Yang Bikin Ngakak

Kumpulan Cerita Lucu Tentang Lilin – Cerpen lucu atau cerita pendek lucu berikut ini dijamin membuat Anda tertawa. Silahkan disimak, dibaca lalu kemudian tertawa ngakak. Cerita lucu ini merupakan kumpulan cerpen lucu terbaru bertema Lilin yang disarikan dari berbagai sumber yang sudah diuji kelucuannya.

Artikel cerita humor terbaru ini didalamnya terdiri dari cerita2, kisah2, kalimat2 dan kata2 lucu berkaitan dengan Pipa yang disatukan menjadi sebuah kumpulan humor lucu dan cerita lucu yg bikin ngakak terpingkal-pingkal. Semoga Anda menikmati, terhibur dan menangis tertawa setelah membaca cerita lucu singkat, ataupun cerita lucu panjang yang kami sajikan berikut ini.

7 Kumpulan Cerita Lucu Tentang Lilin Yang Bikin Ngakak

1. Cerita Lucu Lilin Untuk Lalat

Karena melihat banyak sekali lalat beterbangan di sekitar makanan yang dijual, Cak Gareng menyalakan lilin untuk mengusirnya. Dengan heran seorang turis Belanda yang kebetulan sedang makan di warung soto babat tersebut.

Turis: “Buat apa menyalakan lilin siang hari begini?”

Cak Gareng: “Untuk lalat, tuan.”

Turis: “Bangsa Anda memang benar-benar baik hati. Bukan cuma manusia. Lalat pun di beri penerangan.”

Cak Gareng: “Ha.. Ha.. Ha.. Ha.. Ha.. Ha.”


2. Cerita Lucu Lilin: Punya Bapak Mau Di Putus

Di sebuah kampung yang baru dua bulan lalu dipasang listrik, sepasang suami istri yang sudah lama belum mempunyai anak, sangat bergembira karena istrinya ternyata terlambat datang bulan yang merupakan salah satu tanda kehamilan. Tapi keduanya sepakat untuk merahasiakan hal itu untuk memberi kejutan pada keluarganya. Saking bahagianya, semua hal yang terkait dengan kehidupannya akan dikaitkan dengan kehamilannya, termasuk pada petugas PLN yang datang menagih rekening listriknya yang terlambat dibayar.

Petugas PLN: “Ibu sudah telat satu bulan ya?”

Istri: “Lho Mas, kok petugas listrik dikasih tahu sih, katanya mau dirahasiakan dulu?” (sambil memandang kesal pada suaminya yang baru menyusul ke luar).

Suami: “Hah, justru aku yang mau tanya, kenapa dia tahu duluan? padahal aku baru kamu kasih tahu minggu kemarin?” (membalik curiga pada istrinya, jangan-jangan kehamilannya buah dari perselingkuhan).

Petugas PLN: ”Ya kami tahu dong, kan tercatat di kantor.”

Suami: “Apa!! Apa urusannya dicatat-catat segala, aku tidak terima?” (sambil dongkol karena PLN sudah ikut campur urusan rumah tangganya).

Petugas PLN: ”Kalau mau selesai urusannya, bapak harus segera bayar.”

Sang suami semakin dongkol dan mencium akan ada motif pemerasan terhadap dirinya, akhirnya ia menggertak petugas itu.

Suami: “Kalau saya tidak mau bayar gimana?”

Petugas PLN: ”Kalau tidak bayar, ya sudah, punya bapak akan diputus.”

(Mendengar kata-kata kepunyaan suaminya akan diputus, sang istri merasa terpanggil untuk membela suaminya).

Istri: “Apa? Kalau diputus nanti saya pakai apa?”

Petugas PLN: ”Yaaah.. Pake lilin saja bu.”

Istri: (Gubraaaaxxxx).


3. Puisi Lucu Mentari atau Lilin

Puisi Sang Suami yang berniat Poligami “Mentari atau Lilin”.

Istriku,

Jika engkau bumi, akulah matahari.

Aku menyinari kamu.

Kamu mengharapkan aku.

Ingatlah bahtera yang kita kayuh, begitu penuh riak gelombang.

Aku tetap menyinari bumi, hingga kadang bumi pun silau.

Lantas aku ingat satu hal.

Bahwa Tuhan mencipta bukan hanya bumi.

Ada planet lain yang juga mengharap aku sinari.

Jadi,,

Relakanlah aku menyinari planet lain, menebar sinarku.

Menyampaikan faedah adanya aku, karena sudah kodrati.

Dan Tuhan pun tak marah.

BALASAN PUISI SANG ISTRI

Suamiku,

Bila kau memang mentari, sang surya penebar cahaya,

Aku rela kau berikan sinarmu kepada segala planet.

Yang pernah Tuhan ciptakan.

Karena mereka juga seperti aku, butuh penyinaran.

Dan aku pun juga tak akan merasa kurang dengan pencahayaanmu.

AKAN TETAPIIIIIIII,,

Bila kau hanya sejengkal lilin yang berkekuatan 5 watt,

Jangan bermimpi menyinari planet lain!

Karena kamar kita yang kecil pun belum sanggup kau terangi.

Bercerminlah pada kaca di sudut kamar kita.

Di tengah remang-remang pencahayaanmu yg telah aku mengerti.

Untuk tetap menguak mata,

Coba liat siapa dirimu.. MENTARI atau Lilin? PLIS DEH!!


4. Kisah Lucu Jaga Lilin

Kisahnya bermula dari hari ulang tahun si Ateng, Bertepatan dengan hal itu Ayah dan ibunya melakukan kegiatan sehari-harinya, apa itu? Babi ngepet ternyata, sehingga orang tua Ateng gak bisa ikut. Ayah dan ibu Ateng pada malam itu melancarkan aksinya. Si Ibupun menunggu lilin hingga akhirnya si Ibu lupa ketiduran.

Disaat yang bersamaan pesta pun dimulai roti ulang tahun sudah siap dan semua undangan pun sudah hadir, tapi sepertinya ada yang kelupaan, apa itu? ternyata lilin. Akhirnya si Ateng berusaha untuk mencari lilin hingga akhirnya ia melihat lilin didepan ibunya yg tengah tertidur. Tanpa seijin ibunya si Ateng pun mengambil lilinnya tanpa ijin, karena saking buru-burunya.

Pesta pun dimulai tanpa basa-basi lagi akhirnya dinyanyikanlah lagu ulang tahun punya Jamrut. Ketika mau tiup lilin Ibu Ateng terbangun dan tersadar kalau lilinnya sudah tak ada didepannya. Ia pun ingat si Ateng. Ibu pun bergegas dan berlari menuju Ateng dengan pikiran yang kebingungan. Ketika si Ibu melihat Ateng meniup lilin bersamaan dengan Ibunya yg berteriak “Ateng.. Ayahmu!!”


5. Cerita Lucu Lilin: Kirain Maling

Pada suatu sore yang sunyi, HP Pak Mono berbunyi keras-keras. Ketika diangkat, ternyata yang nelepon Bagong, kepala pengurus villa Pak Mono.

Bagong: “Hallo, Pak Mono? Ini saya, Bagong, kepala pengurus villa bapak.”

Mono: “Oh iya. Ada apa Gong? Ada masalah?”

Bagong: “Anu.. Saya nelepon cuma mau kasih tahu, burung kakaktua bapak mati.”

Mono: “Kakaktua saya mati? Yang pernah menang di Lomba Tingkat Dunia itu??”

Bagong: “Betul, tuan, yang itu.”

Mono: “Waduh sial juga ya. Lumayan banyak keluarin duit buat ngelatih burung itu. Kenapa bisa mati, Gong?”

Bagong: “Gara-gara makan daging busuk, Tuan!”

Mono: “Daging busuk?? Siapa kasih dia daging busuk?”

Bagong: “Nggak ada tuan. Dia cuman makan daging kuda yang sudah mati.”

Mono: “Kuda mati? Kuda mati apa??”

Bagong: “Kuda punya Tuan.”

Mono: “Kuda yang menang pacuan internasional itu?!”

Bagong: “Iya, Tuan, dia mati kecapean sehabis narik gerobak tong air.”

Mono: “Lu gila ya? Gerobak air apaan?”

Bagong: “Gerobak air buat madamin api, Tuan.”

Mono: “Ya ampun, api apaan?”

Bagong: “Api di rumah Tuan! Ada lilin jatuh dan apinya kena tirai, terus merembet deh.”

Mono: “Ja.. Jadi.. Maksud lu villa mewah gua itu ancur berantakan gara-gara lilin?”

Bagong: “Begitulah, Tuan.”

Mono: “Tapi di situ kan banyak lampu? Buat apa ada lilin?”

Bagong: “Buat pemakaman, Tuan.”

Mono: “Demi Tuhan, pemakaman apa Gong?”

Bagong: “Pemakaman istri Tuan. Suatu malam dia berjalan-jalan di dalam rumah pas gelap gulita. Saya pikir maling, jadi saya gebukin pakai tongkat golf Nike milik Tuan!”

Mono: (Sunyi cukup lama) “Gong, lu bakal dalam bahaya besar kalau itu tongkat sampai patah!”

Bagong: “Oh, tenang saja Tuan, tongkat itu tidak patah.”


6. Cerita Lucu Lilin Ditutup Gelas

Pada suatu hari ada anak bertanya kepada omnya,

Anak: “Om saya mau tanya.”

Om: “Nanya apa?”

Anak: “Begini Om, misalkan ada lilin nyala trus ditutup gelas, nah lilin itu mati. Itu tuh menunjukkan apa Om?”

Om: “Ya menunjukkan karena gak ada udara di dalam gelas itu.”

Anak: “Salah Om.”

Om: “Terus apa?”

Anak: “Itu menunjukkan kalau kita itu kurang kerjaan Om.”

Om: “??..!!”


7. Cerita Lucu Pantasnya Kaya Patung Di Museum Lilin

Seorang karyawan yang alim bersama-sama seorang karyawati sekantornya yang ketus tapi malu-malu butuh, ditugaskan dinas keluar kota. Dalam perjalanan mereka, sampailah disatu kota kecil yang hanya tersedia 1 losmen saja. Apa mau dikata kamar tidurnyapun cuma 1 yang kosong, ya mau tak mau akhirnya sepasang insan itu tidur diranjang yang sama, saat sebelum tidur, karyawati itu memasang benang halus tepat di-tengah2 ranjang.

Karyawati: “Kalau engkau melewati benang ini, kamu tak pantas sebagai manusia.”

Karyawan: “Lalu pantasnya apa?”

Karyawati: “Pantasnya BINATANG, tahuuu.”

Malam itu berlalu, besok paginya karyawati itu memeriksa pakaian tidurnya yang tetap rapi dan melihat benang itu tak bergeming apalagi sampai putus.

Karyawati: “Malahan sebagai binatang kamu juga TAK PANTAS.”

Karyawan: “Lho kok ngomongnya gitu, jadi pantasnya apa? Hayo jawabbb.”

Karyawati: “Pantasnya sebagai PATUNG di MUSIUM LILIN, tahuuu.”

To top