Benda

18 Cerita Lucu Motor Yang Gokil Abis

11. Cerita Lucu Tokoh Agama Dan Sepeda Motor

Dua orang tokoh agama mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi. Mereka akhirnya diminta untuk berhenti oleh seorang polisi karena kecepatannya melebihi kecepatan maksimum yang sudah ditetapkan.

Polisi: “Apa yang anda lakukan? Anda mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi.”

Tokoh Agama: “Kami mengendarai sepeda motor ini hanya sekedar putar–putar. Lihatlah motor ini memang sangat bagus dan kencang larinya.”

Polisi: (Menggeleng-gelengkan kepalanya) “Bagaimana pun juga, saya harus menilang anda. Mengemudi seperti itu sangat membahayakan jiwa anda. Bagaimana kalau anda mengalami kecelakaan?”

Tokoh Agama: “Jangan khawatir, Dia beserta kami.”

Polisi: “Wah, kalau begitu saya harus benar-benar menilang anda, karena tiga orang dilarang berada dalam satu motor sekaligus.”


12. Cerita Lucu Baru Beli Motorsport

Pada suatu hari ada orang desa yg baru jual tanahnya 2 hektar namanya Bagong, setelah tanahnya laku dan mendapat duit banyak si Bagong ceritanya beli motor balap. Pas keluar dealernya si Bagong langsung tancap gas tuh motor sekenceng-kencengnya. di persimpangan jalan dia ngeliat mobil BMW, tuh mobil langsung dipepet sama si Bagong sambil gedor-gedor kaca tuh mobil sampe yang punya mobil kaget.. ‘duak, duak, duak.’.

Pengendara Mobil: ”Ada apaan!?”

Bagong: “Woy lo punya gak motor kayak gini?”

Pengendara Mobil: (Berfikir) “Ini orang sombong banget mentang2 punya motor balap.” (dicuekinlah si Bagong).

Bagong: (Gedor-gedor mobil lagi).

Pengendara Mobil: ”Apaan lagi sih!!”

Bagong: ”Wooooy looo puuunnnyyyyaaaa gaaaakkkk mottttoooorrrr kkkaaaaayyyyyaaakkkk gggiiiiiinnnnniiiii??”

Pengendara Mobil bete ditanyain mulu langsung banting setir si Bagong yang lagi ngebut nabrak tuh mobil dan jatuh plus bersimbah darah pula, yg punya mobil merasa iba langsung turun mau nolongin si Bagong

Pengendara Mobil: ”Eh, lo gak kenapa2 kan!?”

Bagong: ”Woy lo punya gak motor kayak gini? gue cuma mao nanya rem-nye dimaneee!”


13. Cerita Lucu Motor: Tidak Mau Melihat Kebelakang Lagi

Si Mono yang sedang libur berencana untuk pergi ke rumah pacarnya. Karena sudah ngebet banget kangen pengen ketemu sang pacar, maka dia pergi menggunakan motor dengan kecepatan yang melebihi batas sekitar 110km/jam. Ditengah perjalanan dia tidak sadar bahwa polisi mengejarnya untuk menilangnya, dan akhirnya si Mono disuruh ke pinggir oleh polisi tersebut.

Polisi: “Selamat siang, bisa lihat surat-suratnya pak?” ucap pak polisi.

Mono: (Memberikan sim dan stnk)

Polisi: “Surat-surat anda lengkap, tetapi anda telah melanggar karena telah melewati batas kecepatan”

Mono: “Aduh pak maaf deh maaf, saya lagi buru-buru soalnya pak.” (sambil nyogok pak polisi dengan uang 10 ribu).

Polisi: (Merasa kurang puas karena dia cuma memberikan 10 ribu, lalu dia mencari kesalahan lain yang ada di si Mono) “Nah, ini dia kenapa spion motor kamu tidak ada?”

Mono: “Gini loh pak, saya itu sudah terlanjur sakit hati sama mantan saya, makanya saya mau MOVE ON dan tidak mau melihat lagi ke belakang”.


14. Cerita Lucu Pengendara Motor di Indonesia

Suatu hari Gareng dan Petruk tengah asyik mengobrol di warung kopi. Mereka berdua mengobrol tentang perilaku berkendara motor di Indonesia.

Gareng: “Jakarta macet banget ya hari ini.”

Petruk: “Bukan Jakarta Kang kalau nggak macet.”

Gareng: “Iya juga sih. Kapan ya Jakarta nggak macet lagi?”

Petruk: “Gimana nggak macet, lha wong yang punya kendaraan makin banyak. Apalagi motor, saya sering kesel kalau lihat pengendara motor di negara kita. Lampu merah main serobot, nyalip nggak tau aturan.”

Gareng: “Tapi ngomong-ngomong pengendara motor kita itu hebat lho, lebih hebat dari pembalap MotoGP.”

Petruk: “Hebat apanya Kang? Lha wong orang Indonesia aja nggak ada yang balapan di MotoGP.”

Gareng: “Pembalap MotoGP kalau nyalip kan hebat banget, belok kanan, belok kiri, miring kanan miring kiri. Tapi, kalau mau nyalip penuh perhitungan, kalau celahnya sempit, lebih baik cari kesempatan lain. Pokoknya yang penting nggak membahayakan keselamatan.”

Petruk: “Kalau pengendara motor kita gimana?”

Gareng: “Kalau pengendara motor kita mah jangankan mobil kecil, truk gandeng, bahkan kontainer tancap gas buat nyalip. Bahkan biar bisa cepat sampe, tak ada ruang untuk nyalip, trotoar pun jadi.”

Petruk: “Oh, jadi gitu.”

Gareng: “Ada lagi Kang. Sehebat-hebatnya pembalap MotoGP, nggak ada yang berani ngelawan arah. Pernah liat nggak pas Valentino Rossi lagi posisi satu, kemudian muter balik?”

Petruk: “Ya nggak lah Kang.”

Gareng: “Kalau pengendara motor kita, kalau cuma lawan arah mah biasa. Ada trotoar sikat, jembatan penyeberangan sikat, Asal cepat sampe.”

Petruk: “Bener juga ya. Ada lagi nggak Kang?”

Gareng: “Ada lagi. Saya lihat berita kalau pembalap MotoGP itu waktu kecilnya latihan pake motor kecil, balapan di jalanan khusus. Nah, kalau di kita, anak SMP aja udah banyak yang ke sana ke mari naik motor. SIM nggak punya, helm nggak pake, berani ngebut lagi. Mana ada pembalap MotoGP yang waktu balapan nggak pake helm? Kalau di kita mah pake nggak pake, ngebut ya ngebut aja. Nggak sadar nyawanya cuma ada satu atau gimana nggak tau. Takutnya kalau lagi asyik-asyiknya pake motor, liat Polisi. Apalagi nggak bawa uang buat kasih salam tempel ke Polisi. Langsung deh cari jalan alternatif atau berhenti dulu.”

Petruk: “Bener banget Kang. Kayaknya punya temen Polisi atau gimana gitu bisa cerita sampe sejelas ini.”

Gareng: “Karena saya juga kadang kayak gitu, haha.”

Petruk: “Ngomong-ngomong pernah kena tilang Kang?”

Gareng: “Pernah.”

Petruk: “Ceritain dong Kang gimana kok bisa kena tilang?”

Gareng: “Waktu itu ada lampu merah, berhubung lumayan sepi, saya nerobos aja. Eh, nggak taunya ada Polisi yang ngejar saya. Akhirnya ditilang deh saya.”

Petruk: “Polisinya nanya apa?”

Gareng: “Nanya begini Anda tau kalau Anda tadi menerobos lampu merah? Tahu Pak, saya jawab gitu. Polisi itu nanya balik, Kenapa Anda tidak berhenti? Saya jawab, Saya nggak lihat Bapak.”

Petruk: “Hahaha. Akang bisa aja. Habisin dulu Kang kopinya, mumpung masih anget.”

Gareng: “Gara-gara keasyikan ngobrol nih, jadi lupa sama kopi.”


15. Cerita Lucu Motor: Mengisi Bensin

Kira-Kira jam 8 pagi si Petruk mengisi bensin di pom bensin di kotanya, setelah penuh dia pun dengan semangat dan pedenya langsung menggenjot motornya, glukglukgluk. Setelah beberapa saat dia berjalan dia menoleh spionnya, terlihat dua orang pengendara motor membuntutinya. Petruk curiga, jangan-jangan begal motor nih. Sayang kalau sampai dibegal.

Karena motor satu-satunya itu adalah teman dia bekerja yang setia menghantar kemana dia mau. Dengan cepat dia menarik tuas gas dan wungggg. Honda astrea tuanya berlari kencang. motor yang membuntutinya semakin dekat. Dan si Petruk di pepet motornya, Petruk takut bukan main.

Petruk: “Mas, jangan begal motor saya.” (dengan nada suara gemetar).

Pengendara Motor: (Membuka helmnya) “Mas, istri mas ketinggalan di pom bensin!”


16. Cerita Lucu Motor: Menanyakan Jalan

Dua orang pengendara motor berhenti pada lampu merah dan bermaksud menanyakan jalan pada pak polisi.

Pemuda: “Pak, pak, mohon maaf, numpang nanya?? kalo jalan terdekat mau ke rumah sakit lewat mana ya pak?”

Polisi: “Ooh rumah sakit ya dek! Setelah lampu merah kamu jalan terus, terus ada gang kamu belok kiri lalu lewat jembatan belok kanan ada empat gang kamu lurus setelah itu belok ke kiri?

Pemuda: (Sambil garuk garuk kepala) “Pak, Kejauhan. Apa nggak ada jalan pintas biar lebih cepat gitu?

Polisi: “Kamu maunya jalan pintas? Gampang kok itu lampu merah kamu serobot terus tabrakin kamu ke truk, ntar juga ada ambulans jemput kamu! langsung masuk rumah sakit!”


16. Cerita Lucu Cicilan Motor Paling Murah

Petugas Survey: “Saya minta data-datanya apa sudah lengkap pak.”

Konsumen: “Ini mas saya udah siapin, Fotocopy KTP, Fotocopy KK dan Data lainnya.”

Petugas Survey: “Brosurnya bisa dilihat dulu, Bapak mau cicilan yang berapa bulan?”

Konsumen: “Saya maunya sih yang 2 tahunan yang DPnya 500ribu.”

Petugas Survey: “Kalo bapak ambil 2 tahun, perbulanya 750ribu. Pak.”

Konsumen: “Waduh gede banget cicilan perbulannya mas.”

Petugas Survey: “Ini udah saya kasih yang paling murah pak.”

Konsumen: “Saya mau yang cicilannya 300ribu sebulan ada gak mas.”

Petugas Survey: “Kalo yang 200ribu malah ada pak.”

Konsumen: (muka senang) “Ok saya ambil deh yang 200ribu.”

Petugas Survey: (Nada kesal) “Tapi dengan cicilan segitu, motornya di anter kalo bapak udah LUNASIN PEMBAYARANNYA YAA.”


17. Cerita Lucu Gak Mau Naik Motor Lagi

RatmiB29: “Beli mobil dong Mas, masa 2013 masih pake motor aja.”

Ateng: “Mobil mah udah biasa Beb. Pengennya aku beli kereta api gitu, tapi bingung nyari dialernya?”

RatmiB29: “Gayamu Mas, ban motor kurang angin aja aku ga sanggup ngisi ulang, ini nyuruh beli mobil. Stres kamu. Yowis kalo gitu. Aku jangan Mas boncengin pake motor lagi. Aku takut ditilang polisi.”

Ateng: “Ditilang kenapa? Ngaco deh.”

RatmiB29: “Soalnya kita naik motornya bertiga. Aku, Kamu dan Cinta.”

(DDduarrr ban motor meledak).


18. Cerita Lucu Motor: Panjang Sekali

Bagong anak Medan sedang kuliah di Jogya, ia kesengsem sama Nunung, gadis manis asal Solo. Suatu hari Bagong mengajak pacarnya Nunung jalan2 keliling kota dengan motor RX-Kingnya ditengah perjalanan mereka ngobrol, karena motor melaju cepat,

Nunung: “Mas jangan kesusu.” (jangan terlalu cepat).

Bagong: (Diam saja karena dikiranya dia duduk terlalu dekat dengan Nunung, sambil bergeser maju sedikit ke depan agar gak terlalu dekat dengan dada Nunung. namun motor tetap saja melaju kencang).

Nunung: “Maaasss. jangan kesusu toh! (dengan logat jawa kental).

Bagong: (Masih diam, tapi duduknya makin maju sampai ke tangki motor).

Nunung: “Mas ini, mbok ya jangan kesusuuuu.”

Bagong: (Hilang kesabarannya, badannya makin maju sampai mepet stang motor, dan keluarlah logat bataknya) “Bahhh, panjang benar susu kau Nung. Heran abang.”

To top