Puisi Galau Tentang Harapan Yang Kandas
Berikut adalah puisi tentang hilangnya harapan, walau itu bukan pertanda hilangnya impian. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi Anda untuk menjalani hidu sehari-hari selamat membaca.
Partikel
sudah cukup bercerita
tentang sahabat yang tak pernah ada
impian semata
tentang indahnya nirwana
bila angan masih terkembang
sanggupkah akal ikut terbang
saat hujan darah menghantam
masihkan kewarasan bertahan
seolah galaksi berbalik arah
memuntahkan ion-ion dan berbagai zarah
menuju ruang hampa tanpa batas
pergi menembus dimensi bebas
dimana ruang dan waktu bersatu
lebur di dalam semu
makhluk langit menari
bermain dengan unsur fantasi
aku terbang menuju bimasakti
lupakan sejenak gravitasi
agar jiwa tenang
pergi ke alam kekal abadi
rasa lapar akan citra diri
tak bisa dipenuhi dengan makan roti
kadang lamunan adalah kunci
menuju pencerahan hakiki
semakin dalam semakin jauh
tubuh astralku kian membiru
buat aturan alam semesta sejati
sesuai dengan keinginan nurani
aku tak peduli dengan hukum relativitas
disini aku adalah penguasa
tak ada keharusan yang jemu
menuju pusara beku ruang waktu
semakin jauh aku pergi
planet-planet tak kulihat lagi
hanya gelap hampa tanpa mentari
dimensi hitam tanpa peri
aku tak bisa kembali
materi gelap telah menarik diri
sampai batas ilahi
menghilang disini
sedikit demi sedikit
partikel di tubuhku tercabik
menjadi massa berukuran renik
haruskah lupakan impian
yang jadikan diri punya tujuan
demi hidup mapan yang tenang
manusia rela gadaikan jiwa tentram
mungkinkah di ruang angkasa
lebih baik adanya
karena tak ada kehidupan
ataupun jiwa yang gamang
hanya ada hidrogen dan helium
tak ada zat-zat pendukung
karena justru oksigenlah
yang buat kita sengsara
mungkin di lubang hitam
ada jawaban dari segala pertanyaan
yang tak bisa didapatkan
oleh rasio dan akal picisan
mungkin hanya di surga ada kedamaian
walau itu belum pernah diperlihatkan
satu dogma tentang kebenaran
jadi alasan lakukan kejahatan
kurang pengetahuan bukan alasan kesedihan
justru kelimuan yang buka mata kita
bahwa dunia tak seperti yang kita kira
bukan alam dongeng atau cerita ksatria
yang hidup bahagia selamanya
jiwa yang fana adalah budak setan
karena ia bisa dipermainkan
berbagai ajaran
yang menganggap Tuhan itu kejam
yang tak berikan keadilan
saat kita berdoa memohon ampunan
padahal manusialah yang menganggap
Tuhan adalah pesuruh bukan tuan
kita yang seharusnya menerima hukuman
Ia gantikan sedemikian
karena Ia lihat manusia tak mampu
dengan segala teknologi dan kemampuannya
untuk lepas dari panasnya api neraka
hanya Dialah jembatan
antara kita dan keselamatan
namun manusia dengan sombongnya berkilah
bahwa ilmu pengetahuan yang melimpah ruah
adalah pintu surga yang terbuka
bagi mereka yang mempelajarinya
padahal dunia dan segala isinya
ujung-ujungnya hanya untuk sirna
dimakan rayap dan segala serangga
tak bolehkah aku
mencecap sedikit masa depan
maafkan aku congkak
karena aku merasa berhak
wujudkan mimpi untuk berontak
keluar dari cangkang keras peradaban
yang mereka sebut masyarakat madani
untukku itu hanya basa-basi
saat semua umat manusia diarahkan
untuk kerja 8 jam sehari
dan tutup rapat jendela nurani…
08052015
rpa
Demikian Puisi Galau Tentang Harapan Yang Kandas , semoga dapat menjadi inspirasi Anda dalam melalui hari-hari Anda. Silahkan kunjungi puisi saya sebelumnya yaitu Puisi Cinta Tentang Indahnya Kedamaian. Koleksi puisi saya yang lain, saya kumpulkan dalam kategori kumpulan puisi. Ikuti terus detiklife.com. Terima kasih.