Mengenal Food Supplement Vitamin Dan Mineral

Mengenal Food Supplement Dan Kontroversinya

Mengenal Food Supplement – Makanan tambahan atau yang disebut juga sebagai suplemen, food suplement atau dietary supplement adalah produk kesehatan yang mengandung satu atau lebih zat yang bersifat nutrisi atau obat. Yang termasuk nutris termasuk vitamin, mineral, dan asam asam amino sedangkan yang bersifat obat umumnya diambil dari tanaman atau jaringan tubuh hewan yang memiliki khasiat sebagai obat.

Mengenal Food Supplement Dan Kontroversinya
Kebutuhan pemakaian suplemen berkembang seiring dengan banyaknya gangguan kesehatan yang terjadi karena terganggunya keseimbangan fungsi tubuh. Akibatnya seperti mudah terjadi infeksi, alergi dan gangguan lain yang akhirnya muncul sebagai gejala penyakit.

Pada awalnya, penggunaan suplemen masih tebatas untuk mengembalikan fungsi metabolik dimana seluruh proses tersebut dikendalikan oleh enzim sebagai katalis reaksi kimia tubuh yang membuat sel sel bekera secara optimal.

Pada tahap selanjutnya, berkembang penggunaan vitamin dalam mega dosis untuk mengatasi radang dan meningkatkan imunitas tubuh. Linus pauling menyarankan vitamin C dosis 1000 mg (biasanya untuk suplemen cukup 60 mg) untuk meningkatkan sistem imun dalam mengatasi infeksi ringan (misalnya flu atau saluran pernapasan bagian atas).

Kemudian vitamin A dengan dosis 25.000 U (international unit) untuk meningkatkan kekuatan dan kandungan kolagen dalam usaha mempercepat penyembuhan luka.

Berikutnya penggunaan suplemen tidak lagi terbatas pada vitamin dan mineral saja karena untuk mengembalikan kesegaran tubuh semakin banyak digunakan herbal tertentu misalkan ginseng, sebagai bagian dan komposisi produk. Seiring dengan konsep kembali ke alam (back to nature), dan berbagai penelitian ternyata ditemukan begitu banyak bahan nutrisi penting lainnya yang dapat membantu penyembuahan.

Penambahan Flavonoid suatu substansi yang mirip vitamin dari daun ginko biloba, misalnya dapat meningkatkan efektivitas pengobatan pada infeksi berat. Karena itu sekarang batasan suplemen nutrisi semakin melebar sampai mencakup zat zat nutrisi dan penyembuh yang terdapat pada herbal dan bahan obat alami lainnya.

Bila disebutkan “suplemen”, maka kita menjumpai produk produk supplement dengan fungsi untuk membantu mengoptimalkan fungsi metbolik, sistem imunitas, detoksifikasi, meredakan radang (inflamatorik), dan menyeimbangkan sistem hormonal dan endokrin.

Kontroversi Food Supplement

Akhir akhir ini popularitas food supplement makin meningkat, karena itulah banyak masyarakat yang menggunakannya dalam kehidupan sehari hari. Namun penggunaan food supplement sering menimbulkan kontroversi sehubungan dengan makin banyaknya penelitian tentang food supplement.

Beberapa riset menyatakan penggunaan food supplement berkaitan dengan resiko mengidap kanker dan stroke. Sebagai contoh, glukosamin yang dipakai untuk mengobati sakit sendi atau otot, banyak mendapat sorotan. Pengadilan di Skotlandia misalnya, saat ini masih terus melakukan investigasi untuk membuktikan apakah obat ini menjadi penyebab meninggalnya pasien yang mengalami kegagalan liver. Sementara itu, vitamin E yang kerap diklaim sebagai antioksidan pencegah kanker, menurut sebuah riset di AS justru dapat meningkatkan risiko tumor paru.

Tanaman obat bernama ginkgo biloba yang disebut-sebut berkhasiat mengobati kepikunan menurut sebuah riset yang dipublikasikan jurnal Neurology pekan lalu diduga berpotensi memicu stroke. Sedangkan Foods Standards Agency di Inggris pekan lalu meragukan royal jelly sebagai makanan yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Karena itu dalam mengonsumsi makanan tambahan hendaknya dengan cara yang bijaksana.

Perlu diketahui mengonsumsi makanan tambahan atau suplemen banyak dilakukan terutama mereka yang aktif karena diyakini dapat membantu mempertahankan dan meningkatkan kondisi kesehatan.

Hasil sebuah kajian riset menunjukkan bahwa tidak semua suplemen vitamin menguntungkan bagi kesehatan. Tinjauan dari berbagai riset menunjukkan, beberapa suplemen Vitamin tertentu tidak bermanfaat bagi kesehatan, namun justru dapat meningkatkan risiko kematian.

Peneliti Denmark seperti yang pernah diberitakan di BBC, melaporkan bahwa hasil tinjauan riset mereka tidak berhasil menemukan satu pun bukti meyakinkan bahwa suplemen antioksidan dapat menekan risiko kematian. Para ahli dari Universitas Kopenhagen ini bahkan menyatakan vitamin A dan E memiliki potensi mengganggu pertahanan alami yang dimiliki tubuh. “Bahkan beta-karoten, vitamin A dan E tampaknya dapat meningkatkan risiko kematian,” papar hasil tinjauan riset yang juga dilakukan Cochrane Collaboration itu.

Tinjauan riset ini menganalisis sekitar 817 penelitian tentang betakaroten, vitamin A, vitamin C, E dan selenium yang dinilai peneliti paling mewakili dan merefleksikan pengaruh suplemen dalam mengurangi risiko kematian.

Sudah sejak lama diketahui bahwa suplemen-suplemen ini dapat mencegah kerusakan jaringan tubuh yang disebut stres oksidatif dengan cara mengurangi radikal bebas yang disebut-sebut sebagai penyebabnya.

Berbagai riset yang ditinjau ini melibatkan total 233 ribu partisipan yang selalu mengonsumsi suplemen sebagai upaya pencegahan penyakit. Setelah mempertimbangkan berbagai faktor dan mencoret 20 riset, peneliti mengaitkan suplementasi vitamin A dengan peningkatan risiko kematian sebesar 16 persen, betakaroten sebesar 7 persen dan vitamin E sebesar 4 persen. Vitamin C, menurut peneliti tampaknya tidak menunjukkan efek satu arah atau sebaliknya, dan tim peneliti mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut pada vitamin perlu dilakukan, demikian pula halnya dengan selenium. Kesimpulannya peneliti tidak menemukan bukti yang mendukung suplementasi antioksidan atau pencegahan lainnya.

Peneliti tidak menjelaskan mengapa suplemen bisa memberikan efek negatif, namun peneliti berspekulasi bahwa vitamin bisa mengganggu mekanisme atau sistem kerja tubuh misalnya betakaroten diduga dapat mengubah cara tubuh menggunakan lemak.

Demikianlah artikel Mengenal Food Supplement Dan Kontroversinya. Topik yang serupa dengan artikel ini, dapat Anda temukan dalam kategori Vitamin dan Mineral.

Jika Anda tertarik dengan artikel sebelumnya silahkan klik Kelebihan Dan Kekurangan Makanan Tambahan (food supplement). Silahkan kunjungi artikel terbaru tentang Vitamin dan Mineral kami yang lain. Semoga bermanfaat.

To top