Cerita Lucu Batak Dan Jawa – riajenaka.com. Mayoritas masyarakat jawa di kenal dengan sifatnya yang lemah lembut, sopan dan pekerja keras. Namun masyarakat memiliki anggapan yang berbeda tentang sifat dan karakteristik masyarakat batak yang memang agak sedikit kasar. Perbedaan tersebut tidak tidak menjadi masalah bagi keduanya untuk menciptakan kelucuan dan kekocakkan dalam cerita lucu batak dan jawa berikut ini.
Cerita Lucu Suami Batak Dan Istri Jawa
Dikisahkan ada pasangan suami istri mereka bernama Semar dan Markonah. Si Semar merupakan orang berdarah Batak sedangkan Markonah asli dari jawa. Mereka sedang dalam honeymoon setelah menikah seminggu yang lalu.
(Baca dengan dialek Batak)
Semar: “Dek ayoolahhh…!”
Markonah: “Aduhh bang, aku lagi datang bulan.”
Semar: “Ya sudahlah, pantat kau pun jadilah!”
Markonah: “Aduh bang, aku lagi ambeien.”
Semar: (kesal) “Sempat kau bilang sariawan, ku tampar kau!!!”
Cerita Lucu Batak Dan Jawa: Aku Tobing Bukan Tomas
Dikisahkan, ada seorang pemuda Batak bernama Tobing yang kebetulan sedang mendapat tugas ke luar kota di Jakarta. Suatu ketika si Tobing di ajak oleh rekan kerjanya ke sebuah cafe. Secara tidak sengaja ia berkenalan dengan seorang wanita berdarah jawa yang bernama Nunung, wanita yang sangat cantik, sexy, baik dan juga lembut. Karena si Tobing tidak kuat menahan nafsu nya, ia pun bersama Nunung melakukan making love di sebuah kamar di cafe tersebut. Awalnya Nunung memberikan service terbaik, namun Tobing main sradak sruduk. Dan membuat Nunung menjadi tidak nyaman…
Nunung: “Alon-alon to mas.”
Tobing tidak menghiraukan perkataan si Nunung, ia masih tetap saja main sradak sruduk. Kejadian itu berulang terus hingga akhirnya Nunung mengucapkan kata-kata yang tadi..
Nunung: “Alon-alon to mas.”
Tobing: (dengan logat bataknya) “Tomas lagi, Tomas lagi…Sudah ku bilang namaku Tobing bukan Tomas”.
Si batak terus menunaikan tugasnya itu. Ternyata is batak ini memang galak dan beringas. Permainannya pun aduhai, membuat Nunung semakin ketagihan. Dengan logatnya jawanya yang medhok si Nunung nagih ke Tobing…
Nunung: “Maleh mas.”
Tobing: “Apa??!”
Nunung: “Maleh mas..maleh mas.”
Nunung tambah keenakan. Tapi dasar si Tobing yang gak pernah ngerti bahasa jawa malah menjawab dengan penuh emosi.
Tobing: “Lemas, lemas!!! Kau bilang?! Apa-apa lemas! Ini lihat (sambil
menunjukan ‘anunya’) Buka matamu, tidak kau lihat ini tegak seperti Monas??!”
Baca juga:
Cerita Lucu Batak Dan Jawa: Ginting Beli Cendhol
Ginting seorang pemuda asal Medan berkuliah di Yogyakarta. Kebetulan pengen sekali minum-minuman khas yogyakarta yaitu es cendhol.
Ginting: “Mbak, beli es cendhol.”
Penjual: “Sampun telas.”
Ginting: “Iya memang harus pake gelas.”
Penjual: “Mboten wonten.”
Ginting: “Iya memang saya suka pake santen.”
Penjual: “Dasar sinting!”
Ginting: “Kok tahu nama saya Ginting.”
Penjual: “Healahhh wong edann!”
Ginting: “Wah mbak betul sekali, saya memang dari Medan.”
Penjual: “Dasar wong ra duwe otak!”
Ginting: “Memang benar saya asli Batak.”
Penjual: “Dasar budeg!”
Ginting: “Selain cendhol, saya memang suka makan gudeg.”
Penjual: “Sampeyan iki kurang kerjanan.”
Ginting: “Betul banget mbak. Teman-teman saya memang kurang kerjaan, mereka sukanya baca & kirim email.!”
Cerita Lucu Batak Dan Jawa: Malam pertama
Alkisah, ada sepasang suami istri yang baru saja menikah. Si cewek berasal dari keluarga jawa sedangkan si cowo berasal dari keluarga Sumtra alisa Batak. Pada malam pertama si cowo udah gak sabar lagi buat ngejalanin tugas nya sebagai suami.
Cowo: “Dek, cepatlah sedikit, aku sudah tak tahan lagi ini.” (dengan
logat batak)
Cewe: “Sabar to mas ojo kesusu alon-alon asal kelakon.”
Cowo: “Bah…! Kau ini gimana sih dek, aku kan belum pegang apa-apa.! Boro-boro ke susu.!”
Cewe: ?!?!?! (bingung)
Cerita Lucu Penjual Dari Batak Dan Pembeli Dari Jawa
Dikisahkan ada orang batak yang namanya Gomgom, dia membuka kios buah di tepi jalan. Tiba-tiba saja ada orang jawa, namanya Parto, yang kebetulan lewat dan mampir di kios buah Gomgom. Parto melihat-lihat pepaya dan memegangnya, untuk mengecek apakah pepaya tersebut sudah matang atau belum. Kemudian Gomgom melihat Parto yang sedang memegang-megang pepaya dagangannya….
Gomgom : “Hey kau !! jangan keras-keras pegangnya, nanti bisa penyok payaku ini !! sudah pada mateng semua itu” ( berbicara dengan logat batak)
Parto : “Piro siji?” (berbicara dengan logat jawa)
Gomgom : “sudah kubilang, zangan keras-keras kau!” (dengan nada tinggi dan logat batak)
Parto : “Iya, piro siji??” (muka penuh heran dan bingung)
Gomgom : “Kau ini bagaimana ,sudah kubilang berkali-kali tapi kau tak paham juga! ” (dengan wajah marah dan kesal)
Parto : “Lah iyo piro ?” (tambah heran dan tak mengerti)
Salah paham terus berlanjut antara si gomgom dan si parto..
Gomgom : “Sudah kubilang payaku tidak keras, tapi kau bilang (pir) keras!.” Bikinku kesal saja kau, pergi sana ,sebelum kau ku lempari paya !! (dengan nada tinggi, muka marah dan kesal)
Parto : (langsung lari terbirit-birit meninggalkan kios buah si Gomgom) “Wong eddyyaaannn !
Lucu juga ya perpaduan antara bahasa jawa dan batak sehingga bisa menghasilkan cerita yang super kocak dan konyol abis. Semoga cerita lucu ini bisa menemani sobat untuk tetap #dirumahaja berkumpul bersama keluarga.