Profesi

Cerita Lucu Tahanan Dan Lubang Anus

Cerita Lucu Tahanan – riajenaka.com. Cerita lucu tentang tahanan ini akan membuat kalian tertawa ngakak. Bagaimana tidak, kekonyolan yang dibuat oleh seorang napi ini sangat konyol dan menggelikan. Kami jamin deh kalian semua pembaca yang membaca cerita humor ini akan tertawa terpingkal-pingkal. Penasaran kan? Langsung saja yuk simak kisah lucu tahanan di bawah ini. Semoga terhibur.

Cerita Lucu Tahanan Dan Lubang Anus

Cerita Lucu Tahanan Dan Lubang Anus

Suatu hari si Petruk dan Semar yang tertangkap basah karena memakai narkoba. Sebelum di tahan, mereka disidang terlebih dahulu untuk menentukan hukumannya. Karena mereka baru pertama kali tertangkap basah maka hakim memberikan hukuman yang agak ringan.

Mereka disuruh untuk menyadarkan para pemakai narkoba sebanyak-banyaknya agar tobat dalam tempo 2 hari dan. Dan dalam waktu 2 hari itu juga mereka harus memberikan laporan pada hakim, siapa yang berhasil maka dia akan bebas dari hukuman yang lebih berat. Pada hari yang sudah ditentukan, keduanya telah menghadap kepada hakim dengan laporan masing-masing, lalu hakim meminta Semar untuk mempresentasikan laporannya.

Hakim: “Saudara Semar berapa orang yang berhasil Anda sadarkan agar berhenti memakai narkoba?”

Semar : “100 orang pak.”

Hakim: “Wah hebat kalau begitu Anda bisa bebas hari ini juga, dan jelaskan bagaimana cara Anda mempengaruhi mereka.”

Semar : “Saya menggambar dua bulatan yang pertama besar dan bulatan yang kedua kecil sebagai perumpaan otak manusia sebelum dan sesudah memakai narkoba.”

Hakim: “Bagus! Nah saudara Petruk berapa orang yang anda sadarkan?”

Petruk : “500 orang pak.”

Hakim: “Wah lebih hebat lagi, kau juga bebas, bagaimana cara Anda bisa menyadarkan mereka lebih banyak?”

Gareng: “Saya juga menggambar dua bulatan Pak. Sama seperti semar, yang pertama kecil dan yang kedua besar sebagai perumpaan lubang anus. Bulatan kecil sebelum memakai Narkoba, dan bulatan yang besar setelah memakai narkoba. Ternyata mereka ketakutan Pak. Dan akhirnya pada mau berhenti”

Hakim : @#$%^&*(*&

To top