Cerita Lucu Tukang Cukur – riajenaka.com. Tempat cukur rambut alias barber shop ada bermacam jenisnya. Mulai dari tempat pangkas rambut sederhana, hingga salon-salon mahal di kota-kota besar. Apa jadinya kalau ada seorang pelanggan ngotot dicukur sambil memakai headphone? Mungkin kejadianya akan seperti Cerita Lucu Cukur Pake Headphone. Semoga cerita lucu yang ngakak abis & mengocok perutmu berikut akan menceriakan hari-harimu.
Malih merupakan seorang tukang cukur di sebuah tempat pangkas rambut yang lumayan elit. Gimana gak elit, plang di emperan tempat potong rambut Malih aja tulisanya “Malih’s Barbershop”. Ruangan di barbershop Malih termasuk mewah, ber-AC, lengkap dengan alat-alat cat rambut, bahkan ada layanan pijat tambahan (bukan pijat++ lho ya!).
Karena tempatnya lumayan mewah dan gaul, tiap hari banyak sekali yang mengantri di barbershop Malih. Mulai dari bapak-bapak kantoran sampai remaja trendi semacam si Andre. Andre adalah remaja gaul yang kekinian dan gak mau ketinggalan zaman.
Andre hobi mengoleksi headphone-headphone mahal berharga jutaan, Audiophile, istilah kerennya. Bahkan saking sayangnya sama si headphone, Andre kemana-mana memakai headphone, termasuk saat mau cukur.
Setelah lama mengantri, tibalah giliran Andre untuk dipotong rambutnya.
Malih : “Ini headphonenya copot dulu ya… entar susah di cukurnya ”
Andre : “Waduh, jangan dilepas mas… Ini headphone kesayangan yang udah jadi nyawa saya, mahal! Harganya aja 5 juta, kalau dicopot aku bisa mati!”
Malih : “Yaudah deh lu mau cukur gimana ini?”
Andre : “Tipisin bagian depannya aja mas, awas lho jangan sampai kena headphone ya!.”
Malih : “Ok, deh..”
Malih pun mencukur rambut Andre sesuai permintaan. Setelah selesai memangkas rambut, Malih mulai memijit-mijit Andre, sampai-sampai dia ketiduran. Karena menyusahkan, Malih pun mencopot headphone Andre.
Penasaran sama apa yang didengerin Andre, Malih mencoba memakai headphone Andre. “Headphone aja sampai jutaan, emang apa bedanya sih” gerutu Malih dalam hati. Ternyata yang dari tadi didengerin Andre bukan musik, tapi cuma semacam instruksi.
“Saatuu… duuaa… tiigaa… tarik nafas dari hidung…. Saatuu… duuaa… tiigaa… keluarkan nafas… !” begitu bunyi yang didengar Malih di headphone Andre. Sedang terbengong-terbengong, tiba-tiba saja Malih melihat si Andre melotot dan kesusahan bernafas, mirip orang kena asma. “Waduh, gawat, tolong.., ambulan, ambulaans! Andre kena penyakit amnesia, sampai lupa cara bernafas!”