Benda

7 Humor Receh Bikin Ngakak

Humor Receh – Anda penggemar cerita Humor? Ingin membaca cerita pendek lucu terbaru paling konyol, gokil, koplak juga kocak? Situs cerita lucu riajenaka.com tempatnya. Koleksi cerita lucu disini terdiri atas beragam topik diharapkan dapat membuat Agan tertawa lebih ngakak daripada sebelumnya. Setiap terbitan artikel cerita humor lucu singkat dibawah ini hanya disajikan dalam satu tema supaya agan-agan tambah puas ketawa serta terhibur.

Humor terbaru kali ini mengupas contoh cerita lucu humor Receh. Silahkan disimak dengan baik lalu siapkan ekstra energi untuk tertawa setengah mati. Kumpulan humor receh lucu banget dikumpulkan dari berbagai sumber gokil cerita pendek lucu. Tentunya cerita humor Receh paling lucu yang dipilih sudah lulus uji standar kelayakan ketawa dan konyol minimum yang disyaratkan oleh pemerintah. Tanpa panjang kata lagi, selamat menikmati cerita lucu gokil bikin ngakak berikut. Warning, bisa berisi bacaan sex, jorok atau dewasa.

Humor Receh

 

1. Humor Receh: Potong Rambut

Si Mono memanggil tukang cukur keliling yang kebetulan lewat depan rumahnya, ia berniat mencukur rambutnya.

Mono: “Bang! Tukang cukur, cukur sini bang!”
Tukang Cukur: “Mau cukur Mon?”

Mono: “Di bikin pendek berapa harganya bang?”
Tukang Cukur: “Murah cuma 15.000 Mon.”

Mono: “Kalau botak berapa bang?”
Tukang Cukur: “Kalau botak lebih murah lagi, hanya 5.000.”

Mono: “Ya sudah kalo gitu di bikin pendek aja bang biar rapi.”

Kemudian si tukang cukur segera mencukur rambut si Mono, setelah rapi Mono membayar tukang cukur dengan uang 20.000an.

Tukang Cukur: “Wah nggak ada kembaliannya Mon,ni aja baru penglaris.”
Mono: “Waduh gimana yach bang gak ada receh saya nich bang.”

(Sambil garuk kepala Mono berpikir, setelah lama berpikir kemudian Mono memutuskan).

Mono: “Ya udah bang, kalau gitu yang 5.000 botak aja.”
Tukang Cukur: “!@#$%^&*()_+”


2. Humor Receh: Dompet Pengemis

Hari Minggu adalah hari yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, pacar, teman, atau orang tersayang. Dan hari Minggu ini Ateng akan menghabiskan waktu liburannya dengan berjalan-jalan bersama temannya ke Monas. Karena Ateng warga baru di kota Jakarta, maka ia terlihat begitu kagum saat pertama kali menginjakkan kaki di Monumen Nasional itu. Pulang dari Monas, tak disangka-sangka Ateng bertemu dengan seorang pengemis.

Pengemis: “Pak, minta uang pak, 100 ribu aja.”
Ateng: (Dalam hati) “Buset, ini pengemis minta duitnya gak kira-kira, ya.” (sambil menolak) “Maaf pak, tidak ada.”

Pengemis: “Kalo gitu 50 ribu aja, pak. 50 Ribu.”
(Ateng menggelengkan kepala). “10 ribu deh, pak. Buat makan saya nanti malem.” (Ateng terdiam, bingung antara ingin memberi atau tidak).

Pengemis: “Yaudah deh pak, seribu aja. Saya minta seribu doang lho, pak.”
Ateng pun hendak memberinya uang selembar pecahan seribu rupiah. Namun sayang, saat itu Ateng tidak punya uang receh di dompetnya.

Pengemis: “Ah, si Bapak, saya minta duit seribu gak dikasih, 10 ribu gak dikasih juga, apalagi 100 ribu. Ternyata dompet Bapak lebih tipis dari dompet saya.”


3. Humor Receh: Banyak Receh Dalam Kotak Amal

Satu alasan mengapa begitu banyak uang receh dalam kotak amal adalah karena tidak ada lagi mata uang yang lebih kecil daripada uang receh.


4. Humor Receh: Abu Nawas Membayar Dengan Suara Uang Receh

Pada suatu ketika Abu Nawas melakukan perjalanan yang panjang. Pada hari itu perutnya belum terisi makanan sedikitpun sehingga tak heran kalau dia merasakan keroncongan dengan amat sangat. Namun dia memeriksa kantong uangnya, dia hanya menemukan beberapa keping uang, sementara perjalannya masih jauh.

Bila uang itu digunakan untuk membeli sesuatu, nanti ongkos perjalanannya tidak akan terbayar. Walaupun tubuhnya lemas karena belum makan seharian, Abu Nawas tetap melangkahkan kakinya meskipun langkahnya nyantai. Pada saat melihat kedai yang ramai pembeli, Abu Nawas tak kuasa untuk tidak memasukinya.

Dari bilik dapur terlihat mengepul asap makanan yang sangat lezat. Abu Nawas langsung menghirup aroma masakan itu dengan kuat-kuat. Dari aromanya , Abunawas sudah membayangkan sajian yang lezat untuk dirinya. Hal itu diulanginya berkali-kali hingga Abunawas puas. Setelah Abu Nawas sudah merasa cukup puas dengan aroma masakan yang dihirupnya, dia pun pergi meninggalkan kedai tadi.

Dengan senyuman yang tipis, dia keluar dari kedai tersebut.Tapi, belum jauh dia melangkahkan kakinya meninggalkan kedai itu, tiba-tiba terdengar teriakan dari si pemilik kedai.

“Hai, mau kemana? Bayar dulu!” teriak pemilik kedai.

Mendengar teriakan itu, Abu Nawas menghentikan langkahnya. Dengan tenang sekali dia menghadapi si pemilik kedai. Meskipun dia cukup keheranan kenapa pemilik kedai menghentikan langkahnya padahal dia tidak makan atau minum barang sedikitpun di kedai itu.

“Enak saja main nyelonong pergi, bayar dulu baru boleh pergi,”kata pemilik kedai saat mereka berhadapan.

Kemudian Abu Nawas menganggukkan kepala tanda setuju dengan kata-kata pemilik kedai. Dengan santainya Abu Nawas merogoh kantong uangnya. Selang beberapa lama, tapi uangnya tidak segera diberikan kepada pemilik kedai. Malah Abu Nawas bermain-main dengan uang recehnya dengan cara mengocok kantong uangnya, lama kelamaan suaranya uang receh terdengar kerincing-kerincing.

“Ayo…mana uangnya…bayar cepat ! “teriak pemilik kedai.
“Baik, ini bayarnya,” kata Abu Nawas sambil mengocok kembali uang receh sehingga timbul suara kerincing-kerincing.
“Lho, mana uangnya, dari tadi cuma mendengar suaranya saja, “kata pemilik kedai yang semakin geram.

Kemudian Abu Nawas menjawab,”Itu tadi bayarnya, aku bayar pakai suaranya saja karena di kedaimu aku hanya dapat baunya saja….!”

Itulah kisah cerita Abu Nawas Masuk Kedai Membayar Dengan Suara Uang Receh, mudah-mudahan menjadi pelipur lara bagi kita semua.


5. Humor Receh: Alasan Kenapa Amerika Tak Berani Berperang Dengan Indonesia

Sebenarnya abis Irak, Indonesia mau jadi sasaran berikutnya. Tapi Pentagon membayangkan jika AS terpaksa harus menyerang Indonesia, berapa kerugian yang harus di pikul pihak AS dan berapa keuntungan pihak Indonesia dari kehadiran tentara AS di sana.

Begitu memasuki perairan daratan Indonesia, mereka akan di hadang pihak bea cukai karena membawa masuk senjata api dan senjata tajam serta peralatan perang tanpa surat izin dari pemerintah RI. Ini berarti mereka harus menyediakan “Uang Damai”, coba hitung berapa besarnya jika bawaanya sedemikian banyak.

Kemudian mereka mendirikan Base camp militer, bisa di tebak di sekitar base camp pasti akan di kelilingi tukang Bakso, Tukang Es kelapa, lapak VCD bajakan, sampai obral Cel-Dam Rp.10.000 3 Pcs. Belum lagi para pengusaha komedi puter bakal ikut mangkal di sekitar base camp juga.

Kemudian kendaraan-kendaraan tempur serta tank-tank lapis baja yang di parkir dekat base camp akan di kenakan retribusi parkir oleh petugas dari dinas perpakiran daerah. Jika dua jam pertama perkendaraan dikenakan Rp. 50.000,- (maklum tarif orang bule), berapa yang harus di bayar AS kalau kendaraan & tank harus parkir selama sebulan.

Sepanjang jalan ke lokasi base camp pasukan AS harus menghadapi para Pak Ogah yang berlagak memperbaiki jalan sambil memungut biaya bagi kendaraan yang melewati jalan tersebut. Dan jika kendaran tempur dan tank harus membelok atau melewati pertigaan mereka harus menyiapkan receh untuk para Pak Ogah.

Suatu kerepotan besar bagi rombongan pasukan jika harus berkonvoi, karena konvoi yang berjalan lambat pasti akan di hampiri para pengamen, pengemis dan anak-anak jalanan. Ini berarti harus mengeluarkan uang receh lagi. Belum lagi jika di jalan bertemu polisi yang sedang bokek, udah pasti kena semprit kerena konvoi tanpa izin. Bayangkan berapa uang damai yang harus di keluarkan.

Di base camp militer, tentara AS sudah pasti nggak bisa tidur, karena nyamuknya busettt, gede-gede kayak vampire. Malam hari di hutan yang sepi mereka akan di kunjungi para wanita yang tertawa dan menangis. Harusnya mereka senang karena bisa berkencan dengan wanita ini tapi kesenangan tersebut akan sirna begitu melihat para wanita ini punya bolong besar di punggungnya.

Pagi harinya mereka tidak bisa mandi karena di sungai banyak di lalui “Rudal Kuning” yang di tembakkan penduduk setempat dari “Flying helicopter” alias wc terapung di atas sungai.

Pasukan AS juga tidak bisa jauh-jauh dari pelaratan perangnya, karena di sekitar base camp sudah mengintai pedagang besi loakan yang siap mempereteli peralatan perang canggih yang mereka bawa. Meleng sedikit saja tank canggih mereka bakal siap dikiloin. Belum lagi para curanmor yang siap beraksi dengan kunci T-nya siap merebut jip-jip perang mereka yang kalau didempul dan cat ulang bisa di jual mahal ke anak-anak orang kaya yang pengen gaya-gayaan.

Dan yang lebih menyedihkan lagi badan pasukan AS akan jamuran karena tidak bisa berganti pakaian. Kalau berani nekat menjemur pakaiannya dan meleng sedikit saja, besok pakaian mereka sudah mejeng di pasar Jatinegara di lapak-lapak pakaian bekas.

Peralatan telekomunikasi mereka juga harus di jaga ketat, karena para bandit kapak merah sudah mengincar peralatan canggih itu. Dan mereka juga harus membayar sewa tanah yang di gunakan untuk base camp kepada para pemilik tanah. Di samping itu mereka juga harus minta izin kepada RT/ RW dan kelurahan setempat, berapa meja yang harus di lalui dan berapa banyak dana yang harus di siapkan untuk meng-Amplopi pejabat-pejabat ini.

Para komandan pasukan AS ini juga akan kena tugas tambahan mengawasi para prajuritnya yang banyak menyelinap keluar base camp buat nonton dangdut di RW 06, katanya ada Inul di sana.

Kalo amrik mulai parade tank, pasti bakal didatengin para bencong2 yang ngiler sama bule2 amrik.

Membayangkan ini semua akhinya Bush dan Rumsfield (Amrik Presidennya masih dia) memutuskan untuk mundur.


6. Humor Receh: Komputer Canggih

Suatu hari, Petruk mengeluh karena sikutnya sakit. Gareng sahabatnya, memberi saran agar memeriksanya ke komputer dokter yang ada di sebuah toko obat. Sekedar informasi, komputer dokter ini bisa mendiagnosa berbagai jenis penyakit jauh lebih cepat dan lebih murah di bandingkan dokter pada umumnya.

Gareng: “Pet…kamu kenapa?”
Petruk: “Sikutku sakit Gar!”

Gareng: “Udah, periksa aja ke komputer dokter!”
Petruk: “Caranya gimana…?”

Gareng: “Gampang, kamu tinggal tuangkan saja sampel urine ke tempat yang sudah disediakan. Nanti komputer itu langsung mendiagnosa dan memberitahu kamu harus melakukan apa. Biayanya juga murah koq, cuma 3.000 perak!”
Petruk: “Wih…murah banget, boleh juga tuh…!”

Besoknya, Petruk berniat untuk periksa, dia sudah mempersiapkan kantong plastik yang berisi sampel urine. Tanpa banyak membuang waktu, dia pun pergi ke komputer dokter.

Setelah sampai, dia masukkan uang receh 3.000 perak pada kotak pembayaran di samping komputer. Lalu, dia memasukkan sampel urine pada ember yang telah disediakan.

Komputer langsung memproses yang disertai suara-suara aneh dan berkedap kedip, tidak lama keluar bunyi…..BEBEB…..

Kemudian, keluar kertas print out tertulis: “Sakit di sikutmu, karena kamu keseringan main tenis. Bilas sikutmu dengan air hangat, jangan mengangkat beban yang berlebihan. Semoga cepat membaik..”

Petruk: “Woooow..keren…!”

Sampai di rumah, Petruk masih takjub dengan kecanggihan komputer itu. Dia berpikir, bahwa dunia kedokteran dan komputer sekarang ini sudah benar-benar canggih banget…

Lalu timbul pikiran jahil: “Hmm…bisa nggak ya komputer itu di tipu. Ah, gue kerjain deh tuh komputer…!” (gumam Petruk dalam hati).

Petruk mengambil kantong plastik, lalu dia isi air keran, di tambah air urine dari istrinya, anak perempuannya tidak lupa dia juga menambahkan air urine anjingnya. Terakhir dia menambahkan sperma dari hasil bermasturbasi.

Dengan senyum cekikikan, Petruk kembali ke komputer dokter yang ada di toko obat. Dia masukkan recehan 3.000 rupiah, lalu dia menuangkan isi dari kantong plastik yang dia bawa ke dalam ember.

Komputer memproses, mengeluarkan suara-suara aneh dan berbunyi…BEEEBEEEB…

Lalu keluar kertas print out, bertuliskan” “Air keran rumahmu sangat dingin, sebaiknya kamu membeli pemanas air. Anjingmu kena cacingan, kasih anjingmu vitamin. Anakmu memakai narkoba, masukkan anakmu ke klinik rehabilitasi. Istrimu sedang hamil anak kembar, tapi bukan hasil dari hubungan denganmu, cepatlah cari pengacara untuk mengurus perceraian. Dan kalau kamu tidak berhenti bermasturbasi, maka sikutmu tidak akan sembuh…”


7. Humor Receh: Jadi Sepuluh Lembar

Sepulang sekolah, Mukidi menemukan dompet dijalan menuju rumahnya. Dikarenakan Mukidi adalah anak yang jujur, dompet tersebut diantarkan ke alamat pemiliknya yang diketahui dari KTP yang ada dalam dompet. Ternyata dompet tersebut adalah milik Pak Haji Wakijan, tetengganya.

Mukidi: “Pak Haji, ini dompet bapak bukan?” tanya Mukidi sambil memberikan dompet.
Wakijan: “Betul, itu dompet saya yang hilang. Dimana ketemunya Muk?”
Mukidi: “Itu dibawah pohon mangga, depan rumah Pak Bolot.”

Setelah diterima dengan wajah gembira, dompet itu dibuka oleh Pak Haji Wakijan. Tidak ada yang hilang. Uangnya masih utuh 100.000.

Wakijan: “Tidak ada yang hilang. Tapi kenapa ya??”
Mukidi: “Kenapa Pak Haji..”

Wakijan: “Tadinya hanya ada uang 100.000 satu lembar.. Sekarang kok jadi 10.000 sepuluh lembar…” (sambil mengerungkan dahi)
Mukidi: “Ooooo… tadi sebelum kesini saya tukarkan di warung Oneng sama recehan. Soalnya kemarin saya juga nemuin dompet dijalan. Saya antar ke yang punya. Tapi saya gak dapet persenan. Alasannya karena tidak ada uang receh..”

To top