Event

8 Cerita Lucu Humor Sidang Yang Gokil Banget

Kumpulan Cerita Lucu Tentang Sidang Terbaru – Anda penggemar cerita lucu? Ingin membaca cerita pendek paling lucu yang konyol, gokil, dan kocak? riajenaka.com tempatnya. Koleksi cerita humor disini terdiri dari beragam topik yang bisa membuat Anda tertawa lebih ngakak dari sebelumnya. Setiap terbitan artikel cerita lucu humor hanya disajikan dalam satu tema supaya Anda lebih puas dan terhibur.

Posting terbaru kali ini mengupas cerita lucu Sidang. Silahkan disimak dengan baik dan siapkan ekstra energi untuk tertawa setengah mati. Kumpulan cerita lucu banget tentang Sidang dikumpulkan dari berbagai sumber gokil cerita pendek lucu. Tentunya cerita humor Sidang paling lucu yang dipilih sudah lulus uji standar kelayakan ngakak dan konyol minimum yang disyaratkan oleh pemerintah. Akhir kata, selamat menikmati cerita lucu gokil bikin ngakak dibawah ini.

 

8 Cerita Lucu Humor Sidang Yang Gokil Banget

 

1. Cerita Lucu Sidang: Hajar Dulu, Tanya Kemudian

Seorang polisi dihadapkan pada sidang pengadilan militer karena salah tangkap dan menganiaya korban tidak berdosa hingga babak belur.

Hakim: “Kenapa saudara melakukan tindak kekerasan terhadap korban yang tak bersalah?”

Polisi: “Karena saya mempraktekkan adat tradisi lama.”

Hakim: “Apa itu?”

Polisi: “Hajar dulu, tanya kemudian.” (Dengan kalem).


2. Cerita Lucu Sidang: Selalu Bilang Ngga Punya

Di suatu sidang pengadilan, Pak Hakim meminta terdakwa berdiri untuk mendengarkan tuntutan.

Hakim: “Saudara didakwa membunuh seorang guru SMA dengan menggunakan gergaji mesin!”

Dari deretan meja pengunjung terdengar,

Pengunjung: (Berteriak) “Kurang ajar!”

Hakim: “Harap tenang. Ini ruang sidang!” (Bentaknya).

Ia kemudian melanjutkan tuntutannya,

Hakim: “Saudara juga didakwa melakukan pembunuhan terhadap seorang loper koran dengan menggunakan sekop!”

Pengunjung: (Teriak) “Bajingan!”

Hakim: “Tenang, harap tenang!” (Teriaknya nggak kalah keras) Selanjutnya, saudara terdakwa juga dituduh melakukan pembunuhan terhadap seorang tukang pos dengan menggunakan bor listrik!” (Sambil memandangi terdakwa).

Pengunjung: “Keparat!” (Teriak tanpa bisa ditahan).

Hakim: (Dengan geram) “Jika anda tidak bisa memberikan alasan
kenapa berulah seperti ini, maka saya akan mendudukkan anda di kursi
pesakitan dengan tuduhan menghina pengadilan!”

Pengunjung: “Saya adalah tetangga terdakwa selama sepuluh tahun terakhir, Pak Hakim. Dan setiap kali saya ingin meminjam gergaji, bor, atau sekop, dia selalu bilang nggak punya!”


3. Cerita Lucu Sidang: Milik Saya Atau Mesinnya

Saat sidang akan memutuskan siapa yang mendapat hak asuh anak,

Istri: (Berteriak histeris) “Yang Mulia, saya yang mengandung dan melahirkan bayi itu selama 9 bulan. Anak itu harus menjadi hak asuh Saya!”

Hakim: “Apa pembelaan Anda?” (Kepada suami istri tersebut).

Suami: (Diam sebentar, dengan datar) “Yang mulia, jika saya memasukkan KOIN ke mesin minuman, mesinnya BERGOYANG, lalu keluar coca cola, minuman itu milik saya atau mesinnya?”


4. Cerita Lucu Sidang: Sama Saudaranya Tidak

Ini terjadi di pengadilan untuk mendengarkan keterangan saksi dalam sidang yang dipimpin hakim ketua yang sudah sangat tua. Si saksi memang orangnya polos, lucu, dan ngomong apa adanya, jadi bisa bikin kesel hakim dan bikin ngakak se-isi ruang sidang.

Hakim: “Anda kenal dengan tersangka?”

Saksi: “Tidak pak!”

Hakim: (Mengulang) “Anda tidak kenal dengan orang ini?”

Saksi: “Kalau dia kenal, namanya Bagong, bukan tersangka.”

Hakim: (Mulai jengkel) “Jadi anda kenal dengan saudara Bagong?”

Saksi: “Tidak Pak.”

Hakim: (Geram) “Lhoo. Tadi katanya kenal!”

Saksi: “Sama Bagong kenal, sama saudaranya tidak!”

Hakim: “GRRRRR!” (Lempar saksi pake palu).


5. Cerita Lucu Sidang: Saya Angkat Sendiri

Hakim: “Nona apakah benar ketiga orang ini yang memperkosa anda?”

Nona: “Ya pak hakim”

Hakim: “Bisa anda ceritakan bagaimana Anda bisa di perkosa?”

Kemudian gadis tersebut menceritakan awal terjadinya perkosaan tersebut. Waktu ia pulang dari warung ada tiga orang pemuda mabuk mengikutinya dari belakang, sampai di tempat gelap ketiga pemabuk itu menyergapnya, kemudian membawanya ke rumah tua yang kebetulan kosong, dan ketiga pemuda itu mulai menjalankan aksinya.

Nona: “Pemuda yang 1 memegang tangan kanan saya, pemuda yang ke 2 memegang tangan kiri saya (Sambil terisak dia terus menceritakan kejadian itu) Kemudian pemuda yang 3 memegang kaki kanan saya dan dia mengangkatnya, kemudian memperkosa saya.”

Hakim: “Hmm. Begitu ya, tadi dua pemuda memegang tangan kanan & kiri anda, dan yang satunya mengangkat kaki kanan anda, terus kaki kiri anda?”

Nona: “Kaki kiri saya (Sambil menunduk malu) SAYA ANGKAT SENDIRI PAK HAKIM.”

Hakim: ???

6. Cerita Lucu Sidang: Yang Ada Hubungan Dengan Duit

Bagong merasa geram dengan para anggota DPR yang tidur saat sidang. Namun, Gareng menjelaskan alasan mengapa mereka tidur saat sidang.

Bagong: “Parah bener para anggota DPR, udah digaji pakai uang rakyat, eh waktu sidang pada tidur.”

Gareng: “Mungkin ada alasannya kali mengapa mereka tidur.”

Bagong: “Alasan apa? Masa rakyat harus menggaji wakil rakyat yang kerjanya seperti itu?”

Gareng: “Begini, kalau kamu materi dari guru, tapi materinya kurang menarik, kamu juga ngantuk kan?”

Bagong: “Iya sih.”

Gareng: “Begitu juga dengan DPR. Coba topik sidang yang dibahas itu bukan membahas tentang rakyat. Coba bahas topik yang sekiranya menarik bagi DPR.”

Bagong: “Misalnya?”

Gareng: “Coba topik sidangnya tentang proyek, gaji, posisi jabatan, pokoknya yang ada hubungannya dengan duit.”

Bagong: “Hahaha.”


7. Cerita Lucu Sidang: Berapa Jauh Jarak Dari Sini ke Bulan

Semar, seorang penjaga malam berusia 62 tahun, menjadi saksi utama sebuah kasus perampokan. Dalam sidang, dia dicecar habis-habisan oleh pengacara terdakwa.

Pengacara: “Jadi, saudara saksi. Dalam BAP anda mengaku telah MELIHAT DENGAN JELAS wajah terdakwa yang sedang mendongkel jendela rumah korban. Benar begitu!”

Semar: “Benar.”

Pengacara: “Padahal menurut olah TKP dari fihak kepolisian, situasi didepan rumah korban saat itu remang-remang karena hanya diterangi oleh lampu taman dan andapun melihat terdakwa dari jarak yang cukup jauh. Benar begitu!”

Semar: “Benar.”

Pengacara: “Pertanyaannya adalah, saudara saksi di usia anda yang sekarang ini, 62 tahun, SEBERAPA JAUH dan SEBERAPA JELAS anda dapat melihat sesuatu dalam situasi dan kondisi penerangan yang remang-remang!”

Semar: “Saya dapat MELIHAT BULAN DENGAN JELAS dimalam yang paling gelap sekalipun. Berapa jauh jarak dari sini ke Bulan!” (Dengan tegas).


8. Cerita Lucu Sidang: Sudah Jadi Pelanggan Tetap Disini

Suatu hari, seorang hakim duduk di ruang sidang sebuah pengadilan. Tidak berapa lama, petugas pengadilan masuk membawa terdakwa, seorang penjahat kambuhan. Penjahat ini sudah sering keluar masuk penjara untuk kejahatan-kejahatan ‘kecil’ yang dibuatnya seperti maling ayam, mencuri sandal, kebut-kebutan, mabuk-mabukan, dan sebagainya.

Pengadilan pun segera dimulai.

Hakim: “Ini sudah ketujuh kalinya kamu bertemu saya di ruang pengadilan ini. Saya akan menjatuhkan denda Rp 100.000,- kepadamu.”

Terdakwa: “Tetapi, Yang Mulia.”

Hakim: “Apalagi yang ingin kamu sampaikan? Kamu sudah terbukti bersalah. Barang bukti sudah ada, bahkan kita sudah mendengar keterangan dua orang saksi.”

Terdakwa: “Maaf, Yang Mulia, bukan itu maksud saya. Saya hanya ingin bertanya, bisa nggak saya minta dendanya di diskon? Secara saya kan sudah menjadi pelanggan tetap di sini.”

To top