Hewan

9 Cerita Lucu Humor Kerbau Yang Kocak

Kumpulan Cerita Lucu Tentang Kerbau Terbaru – Anda penggemar cerita lucu? Ingin membaca cerita pendek paling lucu yang konyol, gokil, dan kocak? riajenaka.com tempatnya. Koleksi cerita humor disini terdiri dari beragam topik yang bisa membuat Anda tertawa lebih ngakak dari sebelumnya. Setiap terbitan artikel cerita lucu humor hanya disajikan dalam satu tema supaya Anda lebih puas dan terhibur.

Posting terbaru kali ini mengupas cerita lucu Kerbau. Silahkan disimak dengan baik dan siapkan ekstra energi untuk tertawa setengah mati. Kumpulan cerita lucu banget tentang Kerbau dikumpulkan dari berbagai sumber gokil cerita pendek lucu. Tentunya cerita humor Kerbau paling lucu yang dipilih sudah lulus uji standar kelayakan ngakak dan konyol minimum yang disyaratkan oleh pemerintah. Akhir kata, selamat menikmati cerita lucu gokil bikin ngakak dibawah ini.

9 Cerita Lucu Humor Kerbau Yang Kocak

1. Cerita Lucu Kerbau, Macan, Dan Manusia

Pada suatu hari sang kerbau bertemu dengan sang Macan

Macan: “Sang kerbau kenapa kamu mau turut pada anak pengembala itu? Padahal kan badan kamu lebih besar dari pada anak pengembala itu,

Kerbau: “Aku turut bukan karena aku takut sama orangnya..”

Macan: “Tapi?”

Kerbau: “Tapi aku takut sama akalnya..”

Macan: “Emang akal manusia sebesar apa?”

Kerbau: “Ya gak terimbangi.”

Macan: “Aku gak percaya, kalo akal manusia besar.”

Kerbau: “Ya terserah percaya ata nggak..”

Macan: “Kalo gitu aku akan cari tahu akal manusia segede apa sih?”

Dan kemudian sang Macan balik ke hutan.. Setelah sampai di hutan kebetulan dia bertemu dengan manusia dan sang
Macan pun mendekati manusia tersebut.. Dan orang itu pun gemeteran saking takutnya orang itu kencing di celana..

Macan: “Hey manusia jangan takut, kesini dulu aku ingin bertanya sesuatu.”

Manusia: “Sambil bergetar.. ada apa sang Macan?”

Macan: “Aku ingin tahu segede apa akal kamu manusia?”

Manusia: “Bingung, owh, owh, akal saya ketinggalan dirumah lupa gak dibawa..”

Macan: (Sambil mengaung) “Ambil!!”

Manusia: “Ntar saya ngambil akal saya, takut sang Macan boongin saya.”

Macan: “Kalo kamu nggak percaya, ikat kaki ku semuanya.”

Manusia: “Mungkin udah diikat juga kan bisa di gigit..”

Macan: “Masih gak percaya juga, tarik saya keatas pohon.”

Kemudian manusia menarik Macan itu keatas pohon, lalu dari atas pohon Macan itu di lepaskan talinya otomatis Macan itu jatuh, lalu Macan itu mengaung karena kesakitan, sang kerbau pun mendengar aungan Macan itu, lalu sang kerbau tau itulah akal manusia..

Kerbau: “Hahahahahaha..” (Sampai-sampai sang kerbau gak inget kalo gigi atasnya itu udah pada rontok).


2. Cerita Lucu Kerbau Dungu

Kisah si kancil yg cerdik dgn kerbau yg dungu.

Kancil: “Hey kawan.. Lo lagi ngapain?”

Kerbau: “Lagi nunggu bokap gw Brow.”

Kancil: “Emang bokap lo kemana?”

Kerbau: “Lagi cari makanan brow, tapi gak datang2 udah di gw tungguin 2 jam.”

Kancil: “Bokap lo cari makannya dimana kawan?”

Kerbau: “Di desa tetangga Brow”

Kancil: “Emang lo belum makan kawan?”

Kerbau: “Iya brow.. udah 2 hari ini gw belum makan.”

Kancil: “Iya udah lo ikut gw aja, di rumah gw ada makanan.”

Kerbau: “Beneran brow..”

Kancil: “Ya iyalah kapan gw boong ama lo?”

Kerbau: “Ya udah ayo brow gw dah laper nih!!”

(Sesampainya di rumah kancil).

Kancil: “Tuh di dapur ada makanan lo mkn aja sepuasnya kawan.”

Kerbau: “Makasih brow lo emang baik. Kenapa brow lo gak makan??”

Kancil: “Itu makanan gw pungut dari sisa yg baca artikel ini kawan..”


3. Cerita Lucu Peternak Kerbau yang Sukses

Ada seorang peternak kerbau yang cukup berhasil dan punya beratus-ratus ekor Kerbau. Pada suatu hari datanglah seorang petugas peternakan yang menyamar.

Petugas: “Setiap hari, kerbau ini bapak beri makan apa?”

Peternak: “Oh saya beri makan rumput-rumput saja.”

Peternak: “Kalau begitu bapak saya denda karena telah memberi makan kerbau ini secara tidak layak.. Bapak saya denda 500 ribu.”

Akhirnya selang beberapa hari kemudian petugas tadi datang kembali dan menanyakan hal yang sama kepada si peternak.

Petugas: “Bapak beri makan apa kerbau ini?”

Peternak: “Saya beri makan keju, hamburger dan susu.”

Petugas: “Kalau begitu bapak saya denda 1 juta rupiah karena memberi makan diluar batas sewajarnya!!”

Akhirnya seminggu kemudian datang lagi si petugas menayakan hal sama kepaada si peternak.

Petugas: “Bapak beri makan apa kerbau ini??”

Peternak: (Karena takut didenda lagi) “Begini pak, setiap hari semua kerbau ini saya beri uang masing-masing goceng, terserah mereka mau makan di mana!!”


4. Cerita Lucu Gangguin Kerbau Orang

Pak Ateng adalah orang yang agak terganggu kejiwaannya, dan pak Ateng kerjanya hanya seorang petani. Pada suatu hari pak Ateng pergi kesawah untuk menggarap sawahnya, dan kebetulan disitu ada kerbau betina yang lagi asyik makan rumput, dan pak Ateng nengok kiri kanan kagak ada orang.

Pak Ateng: (Dalam pikirannya) “Wah kerbau itu cantik banget ya..” (langsung aja dia peluk-peluk kerbau itu).

Sedang lagi asyik-asyiknya, kebetulan datang istrinya ngantar nasi.

Istri: “Lagi ngapain pak!”

Pak Ateng: (Dengan gugup) “Kagak gue lagi nyari kutu kerbau niih?”

Istri: “Ooo.. Yuk makan pak!”

Pak Ateng: “Okey deh isriku sayang..”

Saking capeknya pak Ateng pulang dari sawah, malahan dia tertidur dengan pulasnya dirumah, dan kebetulan orang kampung ramai-ramai berteriak “Oiii..orang-orang yang ada dirumah! besok pagi kita gotong royong untuk mencari bambu kehutan” saking ramainya suara orang kampung, sehingga membuat pak Ateng kaget bukan kepalang..

Pak Ateng: “Bu! Ada apa bu, koq ribut-ribut?”

Istri: “Ada orang yang nyari kerbaunya yang di kerjaain siang tadi.”

Pak Ateng: (Dengan wajah pucat) “wah! gawat mampus gue!”

Besok paginya pak Ateng langsung kabur kehutan dan lalu sembunyi di pohon bambu, dari kejahuan kelihatan orang kampung ramai-ramai menuju ke arah pak Ateng, yang di ketuai oleh bapak kepala desa, semuanya bawa senjata tajam, ada yang bawa parang, ada yang bawa pisau, gergaji, tombak dan lain sebagainya. Melihat gelagat orang kampung kayak gitu, pak Ateng langsung menyusul

Pak Ateng: “Pak kades? gue minta maaf kalo itu kerbau pak kades, gue salah, gue kilaf, karena kerbau bapak cantik sekali.”

Orang kampung: (semua pada bingung) “Ini orang ngapain koq minta maaf segala..”

Pak Kades: “Nah?! ketauan kan orangnya! Rupanya loe yang sering ganggu kerbau gue..”

Pak Ateng: (Dengan malu) “Sorry pak.. Gue khilaf,”

Pak Kades: “NGAKU JUGA LOE YAAAAAA..”


5. Cerita Lucu Kerbau Dan Manusia

Kerbau: “Aku makan rumput. Tuan makan apa?”

Orang: “Aku makan nasi. Kita tidak sama!”

Kerbau: “Tuan tidur di mana?”

Orang: “Aku tidur di kasur. Kamu tidur dalam kandang. Mana mungkin sama!”

(Tiba-tiba terdengar kumandang adzan).

Kerbau: “Itu suara apa Tuan?”

Orang: “Seruan adzan mengajak sholat.”

Kerbau: “Tuan tidak Sholat?”

Orang: “Tidak.”

Kerbau: “Berarti samalah kita..”

Orang: (Hening banget).


6. Cerita Lucu Kerbau Yang Cantik

Pagi–pagi sekali si kerbau sudah bangun, hari ini dia berencana akan pergi berjalan-jalan mengunjungi sahabatnya si kambing. Mulailah si kerbau mandi (kali ini kerbaunya gak berkubang), sehabis mandi berdandanlah ia dengan semangatnya, tanduknya digosoknya hingga mengkilap dan kuku kakinya ia warnai dengan cat kuku milik majikannya. Setelah selesai berdandan, si kerbau langsung berjalan bak peragawati menuju tempat si kambing, setelah sampai ditempatnya si kambing sontak saja si kambing terkejut melihat penampilannya temannya itu,

Kambing: “Waduh jeng kebo, ada angin apa ini, kok beda penampilannya?”

Kerbau: “Gak ada apa2 kok mas kambing, sekali-kali kan gak masalah kalo kelihatan cantik” (Dengan genitnya)

Kambing: “Didandani kayak gimanapun, jeng kebo ya tetap kebo lah, gak akan berubah..” (sambil senyum).

Kerbau: (Dengan wajah agak marah) “Lah, saya cantik kok situ yang sewot. Daripada situ, melihara jenggot kek orang alim, tapi gak pernah pake celana ampe ‘TELUR’ situ keliatan..”

Lalu pergilah si kerbau sambil melenggak lenggok meninggalkan si kambing yang wajahnya mulai kusut.


7. Cerita Lucu Jumlah Kaki Kerbau

Bu Guru Omas: “Ada yang pernah melihat kerbau, anak-anak?”

Murid-murid: (Serempak) “Sayaaa, Bu Guruuu!”

Bu Guru Omas: “Ada yang tau berapa jumlah kaki kerbau?”

Murid-murid: (Serempak dan dengan penuh kepastian) “EMPAAAT, Bu, Guruuu!”

Bu Guru Omas: “Baik! Kita buktikan, dan untuk itu mari kita hitung bersama-sama, anak-anak?”

(Bu Guru Omas mengambil alat visualisasi belajar berupa patung kerbau).

Bu Guru Omas: “Baik! Semua perhatikan ya! Jumlah kaki depan kerbau berapa?”

Murid-murid: “Duaaa, Bu Guruuu!”

Bu Guru Omas: “Jumlah kaki belakangnya?”

Murid-murid: “Duaaa, Bu Guruuu!”

Bu Guru Omas: “Jumlah kaki kanannya?”

Murid-murid: “Duaaa, Bu Guruuu!”

Bu Guru Omas: “Jumlah kaki kirinya?”

Murid-murid: “Duaaa, Bu Guruuu!”

Bu Guru Omas: “Anak-anak! Jadi jumlah kaki kerbaunya semua berjumlah?”

Murid-murid: “DELAPAN, Bu Guruuu!”

Bu Guru Omas: “Jadiii, yang bener jumlahnya DELAPAN atau EMPAT, anak-anak?”

Murid-murid: (Bingung dan murid-murid gigit bangku kelas sampe pada rompal)


8. Cerita Lucu Kambing dan Kerbau Dimakan Buaya

Pada suatu hari kambing, kerbau dan babi jalan jalan ke sungai dan bertemu dengan buaya. Sang kambing menyebrangi sungai dan diterkam oleh sang buaya, begitu juga kerbau sama nasibnya dengan buaya, ketika sang babi menyebrang, dia tidak di makan oleh buaya.

Kambing dan kerbau: (Kesel, lalu protes dari perut buaya) “Buaya! Kenapa babi gak dimakan?”

Buaya: “MAAF BROOO SAYA MUSLIM.. hehehe..”


9. Cerita Lucu Saudara Kerbau

Istri: “Ayah, nggak pernah mau ngerti! Ayah egois!” (sambil masuk ke dalam mobil).

Suami: (Mengikuti dengan masuk ke dalam mobil).

Sepanjang perjalanan keduanya pun tidak berbicara satu sama lain. Padahal pemandangan pedesaan bisa saja meredam emosi sang istri. Keduanya memang sempat terlibat adu argument sampai akhirnya perjalanan yang seharusnya menyenangkan berubah jadi suram. Merasa tidak tahan dengan suasana seperti itu sepanjang perjalanan, sang suami melihat sekumpulan kerbau yang sedang digiring oleh gembalanya. Tiba-tiba terlintas suatu ide untuk menghangatkan suasana kembali.

Suami: “Bun, lihat deh kerbau-kerbau itu. Semuanya saudara bunda ya?” (dengan senyum yang harap-harap cemas).

Istri: “Ya, saudara ipar.”

To top