Keuangan

Memilih dan Merawat Dompet

Memilih dan Merawat Dompet – Pernah membayangkan tanpa dompet? Rasanya tidak. Meski hanya pergi makan ke kantin seberang kantor, dompet tak pernah ketinggalan dibawa. Anda akan merasa ada sesuatu yang kurang kalau tak bawa dompet. Takut tiba-tiba butuh uang untuk membeli sesuatu.

Memilih dan Merawat Dompet

Selama ini, orang menganggap dompet hanya sebagai tempat menyimpan uang. Tak banyak yang tahu fungsinya dalam pengelolaan uang. Tak percaya? Coba sekarang tengok isi dompet Anda! Apa saja yang Anda dapat? Bisa jadi, selain uang, mungkin Anda akan menemukan segepok bon dan slip belanja, kartu nama kolega, foto si pacar waktu SD, bahkan uang kertas lusuh yang tersebar di beberapa kompartemen dompet. Ada beberapa orang yang selalu menyimpan segala sesuatu di dompet. Mulai dari uang sebutir tablet sakit kepala. Tak heran jika dompet besarnya makin menggembung, tapi bukan berisi uang. Hehe..

Menurut beberapa ahli, dompet yang tertata rapi bisa memicu Anda untuk lebih berhemat. Caranya? “Tiap minggu, luangkan waktu sepuluh menit untuk mengatur isinya. Dompet yang tertata rapi adalah kunci utama pengendalian uang. Tak heran, Anda lebih banyak menabung,” ujar Laura Pedersen, trader dari Wall Street yangjuga pengasuh acara keuangan di teve. Bersama Suze Orman, penulis The Nine Steps to Financial Freedom, ia membeberkan rahasia keuangan ini. Yuk,simak bersama saran jitu memilih dan merawat dompet dari para ahli.

LANGKAH 1 : SORTIR ISI
Banyak orang tak pernah sekalipun menengok isi dompetnya. Mungkin sesekali, itu pun hanya untuk memeriksa persediaan uang saja. Tak jarang, segala macam benda Anda paksa masuk ke dalam dompet. Selesai belanja pun, terkadang tak terlalu menghitung uang kembalian. Langsung saja masukkan ke dompet, beserta slip belanjaan. Mungkin ada baiknya sekali-kali Anda melakukan “inspeksi”. Pertama-tama kosongkan isi dompet lalu letakkan di atas meja. Pilah-pilah dan kelompokkan semua isinya. Misalnya kartu kredit, uang kertas dan receh, kartu ATM, kartu klub belanja, kartu asuransi dan lain-lainnya. Kelompokkan juga benda-benda yang seharusnya tak berada disana. Guntingan iklan koran atau kartu nama yang sudah tak terpakai. Ada beberapa macam kelompok benda di hadapan Anda? jawabannya sangat bervariasi, tergantung masing-masing orang.

“Padahal, sebetulnya hanya lima macam benda saja yang boleh disimpan di dompet,” kata Suze Orman. “Uang tunai, SIM dan KTP, satu kartu kredit, kartu asuransi medis dan sebuah kartu berisi nomor telepon emergency. Hanya itu!”

Sekarang Anda bisa sisihkan benda apa yang tak boleh berada di dompet! Selain membuat dompet lebih rapi, acara bersih-bersih ini mungkin memberi ‘kejutan’. Siapa tahu tiba-tiba Anda menemukan selembar Rp. 50 ribuan yang terselip di dalam satu kompanemen dompet!

LANGKAH 2 : PINTAR PILIH DOMPET
Tanyakan pada diri sendiri : Apa yang membuat Anda tertarik memiliki suatu dompet? Warna, bahan, ukuran atau merek? Pilihlah dompet besar agar bisa menyimpan buku cheque dan tabungan. Apalagi bagi yang sering bepergian terkadang paspor bisa terselip di dalamnya. Selebihnya, dompet kecil yang kompak adalah pilihan yang tepat. “Bentuk atau warna apa pun yang Anda pilih memang tidak masalah. Namun dompet yang bagus sebaiknya hanya punya empat slot, dan jangan lebih dari delapan buah. Dalam masing-masing slot, Anda bisa menyimpan kartu kredit, ATM, SIM dan KTP. Lihat juga apakah dompet Anda punya dua kompamen terpisah. Anda bisa menyimpan uang kertas dan slip belanja disini. Tak kalah penting, sediakan tempat khusus uang receh,” jelas Suze Orman.

Sedangkan Laura Pedersen menyarankan untuk beli dompet yang kuat dan awet. Sedikit mahal tak apa-apa, yang penting uang Anda aman di dalamnya. Beli dompet mahal juga akan mendorong Anda untuk selalu menjaga kerapiannya. Harapan yang nyata, Anda jadi lebih semangat mengatur pengeluaran!

LANGKAH 3 : SELEKSI KARTU KREDIT
Anda pasti sudah sering mendengar ‘aturan main’ kartu kredit. Memang betul, Anda tak perlu berlebihan dengan mempunyai berbagai macam kartu kredit. Sebetulnya, satu kartu kredit saja sudah cukup! “Terlalu banyak kartu kredit membuat uang Anda habis untuk membayar fee setiap tahunnya,” kata Pedersen.

Apalagi Anda sebetulnya tak terlalu sering menggunakan kartu kredit tersebut. Bisa terbayangkan, berapa banyak uang yang Anda bayarkan untuk sesuatu yang tak perlu? “Hanya punya sedikit kartu kredit membuat Anda terhindar dari tagihan yang membengkak. Biasanya, hal ini terjadi karena belanja impulsif.” Taktik jitu yang harus Anda ketahui: Cukup bawa satu kartu kredit di dompet dan gunakan saat emergency saja.

LANGKAH 4 : MENGONTROL PENGELUARAN
Sepuluh menit sudah cukup untuk mengatur pengelolaan uang. “Buat daftar seluruh kebutuhan Anda dan juga jumlah investasi,” ujar Laura Pedersen. Hitung jumlah gaji yang Anda dapat, kurangkan dengan jumlah kebutuhan tersebut. Sisanya adalah extra cash yang bisa Anda pakai setiap bulan.

Selanjutnya, tentukan jumlah uang yang Anda perlukan setiap minggu untuk kebutuhan sehari-hari. Jadwalkan kunjungan rutin ke ATM empat kali dalam sebulan. Ambil uang dalam jumlah yang sama, untuk jatah seminggu. Setelah itu, simpan kembali kartu ATM Anda di lemari. “Ini adalah langkah disiplin untuk menahan diri dari godaan,” kata Pedersen.

LANGKAH 5 : ATUR BON DAN SLIP BELANJA
Dompet adalah tempat menyimpan uang, jangan biarkan jadi ‘kantong Doraemon’ yang berisi segala macam benda. “Coba periksa bon dan slip belanja dengan rutin,” saran Pedersen. Misalnya setiap akhir pekan, keluarkan semua slip yang ada di dompet. Sisihkan dan simpan dalam amplop khusus. Jika suatu saat memerlukannya, Anda tidak perlu mencari-cari kesana ke mari. Misalnya, waktu ingin menukarkan kembali baju yang tak cocok, Anda tak berhasil menemukan bukti pembayaran yang hilang entah ke mana. Akibatnya, Anda terpaksa beli baju baru lagi.

LANGKAH 6 : SIMPAN KARTU BELANJA DI RUMAH
Tawaran kartu belanja atau kartu kredit dari department store pasti sangat menggoda. Padahal, terlalu banyak menyimpan kartu semacam ini membuat Anda punya kemungkinan menumpuk utang. Selain itu, jika dompet dicuri atau hilang, Anda akan kerepotan mengurusnya. Jika memang sangat penting, jangan tutup begitu saja kartu belanja itu. Trik jitu menghindari nafsu belanja yang tak perlu, simpan kartu itu di rumah. Bawa hanya saat Anda betul-betul ingin belanja. “Menyimpan kartu belanja di rumah akan menyelamatkan Anda dari bahaya belanja tak terencana,” ungkap Suze Orman.

LANGKAH 7 : SAYANGI UANG RECEH
Uang receh sering dianggap sepele. Padahal, banyak manfaatnya. Saat belanja, bayar saja semua belanjaan dengan uang kertas. Bisanya, Anda akan mendapat uang kembalian yang juga terdiri dari uang receh. Jangan langsung dianggap remeh. Di malam hari, keluarkan semua uang receh dan masukkan ke celengan. Lakukan setiap hari. Lama-lama, pasti celengan jadi penuh. Lumayan juga kan, saat dipecah di akhir tahun..

LANGKAH 8 : RAPIKAN DOMPET
Selain sedap dipandang, dompet yang rapi juga membuat Anda bisa mengendalikan pengeluaran. Setiap hari, luangkan waktu semenit untuk mengatur susunan uang kertas di dompet. “Urutkan berdasarkan besar jumlahnya. Misalnya pecahan seratus ribu, lima puluh ribu hingga seribuan,” kata Orman. Hal ini membantu Anda untuk selalu tahu berapa uang yang tersisa di dompet.

To top