Tips Cepat Kaya: Mengelola Keuangan Dan Merencanakan Keuangan – Zaman Dulu, Definisi Orang Kaya adalah orang yang memiliki berguci-guci emas yang disimpan di ruang harta karun tersembunyi. Kini, definisi itu menjadi lebih rumit. Ya, karena definisi kaya pun tergantung pada pikiran dan gaya hidup seseorang. Pilihan menyimpan ‘harta karun’ atau investasi pun kian beragam, mulai dari tabungan, deposito, perhiasan, asuransi, reksadana, hingga saham.
Ini berarti, menimbun uang saja tidaklah cukup, karena uang harus dikelola. Dan ini butuh keahlian tersendiri. Maklum, karena tuntutan zaman modern, dari kebutuhan menyekolahkan anak ke luar negeri, menabung untuk pensiun, hingga mencicil kebutuhan rumah, membuat para pemegang uang berlomba-lomba melipatgandakan dana investasi. Tapi, strategi pengalokasian kekayaan tidak bisa dipasok rata, karena jumlah uang dan karakter serta gaya hidup setiap orang pemegang uang yang berbeda.
Jika Anda ingin mengelola keuangan dengan bijak, “Investasikan kebutuhan Anda termasuk kebutuhan jangka panjang dan kendala yang mungkin timbul,” tegas Dr. Emira E Oepangat, FLMI, ACS, AAAIJ. Agenda lainnya adalah mengetahui instrumen keuangan keluarga dan mengenai plus minus segala macam investasi yang ditawarkan. Tidak ada investasi yang tak berisiko. Semakin besar keuntungan yang ditawarkan, semakin besar risiko yang dihadapi,”ungkap Emira. Contoh, berlian memang terlihat begitu indah dan eksklusif tapi renungkanlah bahwa investasi perhiasan yang dipotong ongkos pembuatan, tidak akan memberi keuntungan besar.
Marihat Pasaribu, FLMI, ACS, AIAA, AFP, menyimpulkan bahwa definisi orang kaya adalah bahwa dengan harta yang dimilikinya sekarang, mereka tak perlu bekerja lagi hingga meninggal dunia. Banyak orang yang masih bingung menentukan karakter dan jenis investasi yang cocok untuk kebutuhan mereka. Menganalisis pengelolaan keuangan dengan menggunakan financial planning software, merupakan cara yang cukup baik sehingga pada akhirnya kita pun bisa lebih cerdas mengelola keuangan pribadi.
TIPS MERENCANAKAN KEUANGAN
Pertanyaan yang perlu Anda ajukan kepada diri sendiri mengenai perencanaan keuangan
a. Apakah perencanaan keuangan bulanan sudah cukup?
b. Apakah perencanaan keuangan akan menjadi beban?
c. Mengapa perlu merencanakan keuangan untuk waktu yang lebih panjang?
4 LANGKAH EFEKTIF MENGELOLA KEUANGAN
1. Menetapkan tujuan keuangan
Susunlah daftar kebutuhan, sertakan tujuan yang realistis, dan bandingkan dengan pengelolaan keuangan Anda di tahun sebelumnya. Buatlah laporan secara tertulis dan masukkan target waktu. Jangan lekas putus asa dan percayalah bahwa masalah keuangan sifatnya sangat individual.
2. Menyusun rencana keuangan
– Ketahui pendapatan pribadi, kemudian analisis posisi keuangan Anda. Susun target dan strategi yang sesuai.
– Hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menyusun target dan strategi.
– Pastikan Anda tahu seluruh jumlah dana yang dibutuhkan.
– Siapkan beberapa alternatif yang menyokong Anda untuk mencukupi kebutuhan dana tersebut.
– Hindari pengikutsertaan harta milik keluarga, karena Anda tentu tidak ingin membahayakan posisi orang-orang yang Anda cintai.
– Buat skala prioritas, jangan tunda lagi!
3. Melaksanakan rencana keuangan
Kelola keuangan pribadi Anda dengan suatu sistem dan berbelanjalah sesuai kebutuhan, bukan keinginan.
4. Hadapi kenyataan
Anda bisa berencana, tapi situasi perekonomian Indonesia siapa yang tahu? Selalu siapkan cadangan, untuk mengantisipasi harga-harga yang melonjak. Caranya? Investasikan kelebihan uang Anda. Tunda belanja barang yang konsumtif. Lebih baik Anda menabung emas atau membeli reksadana dibanding menimbun tas bermerek di lemari Anda, bukan?
Mengelola keuangan dengan tepat, merupakan langkah awal untuk Anda berinvestasi. Ingatkah Anda saat pertama kali orang tua mengantar Anda ke bank dan mengajarkan cara membuka rekening? Ya, menabung adalah cara paling mudah menyimpan dana yang bisa diperkenalkan kepada anak-anak. Walau tak menghasilkan keuntungan berlipat ganda, kebutuhan menabung di bank telah menjadi kebutuhan utama karena tabungan bisa menjadi pengatur arus keluar-masuk dana, terutama untuk kebutuhan sehari-hari.