Puisi Tentang Meluapkan Kemarahan
Berikut ini adalah puisi tentang meluapkan kebencian. Terkadang benci adalah salah satu emosi yang sering terjadi dalam hidup kita. Sadar atau tidak kita tak dapat setiap saat meluapkan emosi ini, dikarenakan rasio dan pikiran kita memilih saat yang tepat untuk mengungkapkannya. Semua terjadi beigut saja tanpa kita sadari, karena itu diperlukan segala kontrol diri untuk mencegah hal burk terjadi. Jangan sampai kemarhan yang menumpuk susahkan hati. Bagaimana jika tidak pernah ada saat yang tepat? Kadang sampah emosi yang begitu banyak telah memenuhi pikiran kita, sehingga kita tidak dapat lagi berpikir jernih. Puisi ini adalah salah satu cara mengungkapkan kemarahan. Semoga puisi ini bisa menjadi inspirasi bagi Anda semua. Demikian puisi tentang meluapkan kemarahan, selamat membaca.
Tak semudah kelihatannya
jika mampu pendam di dada
kadang manusia tak bisa kalahakan
hawa nafsunya
ada tapi bukan untuk dicerca
setiap saat diuji olehnya
jika salah sasaran sungguh berbahaya
karena api yang membakar ini tak bisa sirna
merupakan bagian manusia
yang kadang luluhlantakan suku bangsa
sudah hilang tak berguna
jika dilampiaskan tanpa makna
bisa saja jadi kekuatan yang besar
jika dialihkan jadi sesuatu yang benar
namun lebih sering jadi onar
nafsu setan yang kadang bikin cemar
hati hati gunakannya
kadang hanya jadi cerita
tanpa pernah melakukannya
jika rasa sudah menumpuk di dada
cepat-cepatlah minta ampun dan berdoa
jangan sampai meledak tak berguna
gunakan untuk hentikan kebodohan
jangan untuk gengsi atau adu kekuatan
karena sungguh bisa membakar ia
satu suku bangsa melawan lainnya
atau rakyat melawan pemerintahnya
sanak saudara
berebut harta
kadang ia jadi tema
yang menarik bagi para seniman
untuk ciptakan karya
dari rumitnya emosi manusia
kadang jadi tema orasi mahasiswa
yang kontra pada kebijakan
yang beratkan kita
namun jika tepat sasarannya
maka hebatlah kekuatannya
bisa jadi ujung tombak revolusi
atau awal gerak reformasi
yang bawa dunia ke arah maju
hancurkan tirani ekonomi
yang sesakkan bumi
dengan pinjaman yang menghimpit sampai mati
kita pilih untuk selesaikan sendiri
masalah yang kita hadapi
namun satu hal perlu diingat
tak bisa kita berpura-pura kuat
bila kita sudah mau meledak
mau kemana kita berharap
kalau bukan keluarga dan sahabat
jangan biarkan diri
termakan oleh kesakitan sendiri
jika tak mampu luapkan
ada banyak cara untuk lampiaskan
lewat nada dan kata
atau gambar dan pena
untuk keadilan yang tidak setiap hari ada
yang tidak setiap saat datang
yang keburu mati kita menunggunya
untuk setiap nyawa yang diambil karena ego kecil
yang korbankan teman demi sedikit hasil
untuk mereka yang diambil belahan jiwanya
yang telah sia-sia dibuang cintanya
untuk para pelajar yang dikecewakan
oleh bobroknya sistem pendidikan
oleh para pejabat yang linglung dan tak peka
padahal kekacauan sudah merajalela
kini temukanlah cara
agar hati tak dipenuhi sampah derita
tak perlu ambil nyawa atau adili sendiri
cukup temukan cara
untuk teriakan isi hati
tanpa perlu menyakiti
Demikian Puisi Tentang Meluapkan Kemarahan semoga dapat menjadi inspirasi Anda dalam melalui hari-hari Anda. Silahkan kunjungi puisi saya sebelumnya yaitu Puisi Cinta Tentang Menemukan Harapan.Koleksi puisi saya yang lain, saya kumpulkan dalam kategori kumpulan puisi. Ikuti terus detiklife.com. Terima kasih