Puisi Tentang Kejatuhan Kepercayaan Diri
Berikut adalah puisi tentang kejatuhan kepercayaan diri, semoga bisa menjadi perenungan bagi kita semua, selamat membaca.
runtuh
saat semua bangga runtuh
hilang tak berbekas
ditelan api sang pemeras
uapkan segala nyala diri
yang dulu menjadi tumpuan hati
ketika menghadapi yang belum pernah di ketahui
kini semua hilang sia sia
sungguh tak menyangka
lupa jika manusia selalu ada batasnya
saat kita kira hidup selamanya
sedetik kemudian bertemu sang pencipta
alangkah malangnya manusia
yang agungkan harta benda
kemudian semuanya diambil darinya
hilang tak berbekas
orang jadi gila
hanya karena harta yang tak pernah dibawa kemana
rusak didunia
dimakan oleh ngengat dan serangga
umur manusia terbatas
namun umur uang tidak terbatas
kadang kita samakan orang
dengan segumpal uang
ketika kita bisa beli badannya
tapi tidak jiwanya
mereka pikir dengan jual badan
sahkan perbuatan untuk naikkan kelayakkan
saat taruhannya adalah rasa malu dan penjara
ah, pemjara pun bisa dibeli sipirnya
namun tak selamanya mafia berkuasa
akan datang saatnya penjahat dunia
akan takluk dibawah satu penguasa
meskipun tidak akan kita lihat detik ini juga
sementara itu para cendikia
telah temukan cara untuk jadi dewa
rekayasa genetika lahirkan
generasi yang imun pada bencana
namun kebal pada petuah dan agama
mereka pikir dengan akal dan rencana bisa tambahkan jalan hidup manusia sedetik saja
padahal kita hanya makhluk hina yang terbuat dari debu dan kotoran
dimakan oleh ngengat dan serangga
umur manusia terbatas
namun umur uang tidak terbatas
kadang kita samakan orang
dengan segumpal uang
ketika kita bisa beli badannya
tapi tidak jiwanya
mereka pikir dengan jual badan
sahkan perbuatan untuk naikkan kelayakkan
saat taruhannya adalah rasa malu dan penjara
ah, pemjara pun bisa dibeli sipirnya
namun tak selamanya mafia berkuasa
akan datang saatnya penjahat dunia
akan takluk dibawah satu penguasa
yang bisa mati kapan saja karena celaka
yang cenderung tentukan sendiri waktu kematiannya
tak ada kata yang bisa gambarkan betapa jahatnya manusia
ketika dengan sembarangnya buang darah dagingnya di kamar mandi
samakan hasil karya ilahi dengan sisa-sisa pencernaan
sesungguhnya kita pantas diadili
mati dan tak bersisa
biarlah bagian tubuh kita dibuang ke segala penjuru
karena tak berharga bagai sia-sia
sesungguhnya kita pantas diadili
mati dan tak bersisa
biarlah bagian tubuh kita dibuang ke segala penjuru
karena tak berharga bagai sia-sia
lihat dan tunggu kejatuhan kita
saat penguasa kegelapan datang kembali berkuasa
untuk ambil jiwa jiwa kita
dijadikannya santapan para dewa
untuk puaskan nafsu bejat mereka
biarkan tubuh kita tercabik cabik
oleh panjangnya cakar si setan
yang berburu daging segar setiap hari
dari jiwa-jiwa kosong yang tertawa-tawa
bersenang bermandi darah dhuafa
saat semua bangga runtuh
hilang tak berbekas
ditelan api sang pemeras
uapkan segala nyala diri
yang dulu menjadi tumpuan hati
ketika menghadapi yang belum pernah di ketahui
kini semua hilang sia sia
sungguh tak menyangka
sesungguhnya kita pantas diadili
mati dan tak bersisa
biarlah bagian tubuh kita dibuang ke segala penjuru
karena tak berharga bagai sia-sia
Demikian Puisi Tentang Kejatuhan Kepercayaan Diri semoga dapat dddappat menjadi inspirasi Anda dddaaalam dalam melalui hari-hari Anda. Silahkan kunjungi puisi saya ssaayyaa sebelumnya yayaya yaitu Puisi Tentang Menikmati Kesendirian.Koleksi puisi saya yang lain, saya kumpulkan dalam kategori kumpulan puisi. Ikuti terus detiklife.com. Terima kasih