Puisi Galau Tentang Turunnya Moral Masyarakat
Berikut adalah puisi galau tentang turunnya moral masyarakat, yang merupakan pengalaman penulis sendiri. Sudah saatnya kita tinggalkan sikap apatis dan egois demi kebaikan pribadi masing masing. Belajarlah untuk peduli satu sama lain dan lebih perhatikan lingkungan sekitar kita. Karena sesungguhnya amal baik lebih penting dari kekayaan materi. Semoga bisa menjadi perenungan kita bersama, selamat membaca.
Hilang
dulu rumput berwarna hijau
karena pantulkan cahaya surga
sekarang surga sirna
dimakan oleh negeri tetangga
demi ibu pertiwi yang lahirkan kita
dengan darah dan airmata
seluruh jiwa raga
harusnya sadar berbakti pada siapa
hidup sekarang tak cukup
tak cukup punya uang, harus menghancurkan
tak cukup punya istri, lantas berpuas diri
tak cukup kasih suami, lalu pesta sampai pagi
tak cukup kasih orang tua, lantas bercinta dengan siapa saja
jangan bandingkan masa lalu
karena kita pasti kecewa
sebab masa lalu tidak mau tahu
perbuatan masa kini
hanya sebatas sejarah yang tertulis di buku
sejarah pun carut marut oleh paku
paku tajam kepentingan dan pembangunan
bisa sembunyikan kebenaran dan umbar kebohongan
demi dosa kelam yang kita tidak ingin tahu
sesungguhnya kita sudah tahu
sampah bukanlah kejijikan
tapi teman
karena kita biarkan tergeletak seperti piaraan
atau hewan liar
yang berharap orang lain bersihkannya
ia seperti teman dekat
kita biarkan ia dimana saja
sampai angin dan air membawanya pergi
dan berakhir di atap rumah siapa
saat banjir bandang melanda
kita biarkan tari erotis
dan busana yang menonjolkan dada
hanya tontonan biasa
yang katanya budaya lokal
tanamkan rendah moral
akan saling menghargai tubuh ini
jika tak ikut
katanya ketinggalan perkembangan jaman
yang hargai kebebasan
namun kurangi kesantunan
yang pentingkan puas diri
daripada introspeksi
jalan raya seperti medan perang
antar aku aku yang mendulang uang
aku yang tak pernah salah
melawan aku yang buru buru antar anak sekolah
banyak sekali aku
tidak pernah kami
jangankan tanya jalan atau pinjam uang
udara pun tidak rela berbagi
padahal semua hanya titipan
yang bisa mendatangkan kemaslahatan
mungkinkah kebutuhan
jadikan orang tak punya kepekaan
karena hanya pikirkan makan dan kenyang
adalah sumber kebahagiaan
sementara mereka yang bergelimang
tak sanggup pulang
karena kesadarannya hilang
ditelan alkohol dan obat-obatan
jika sudah mati tak bisa minta bantuan
harus kita perhatikan
sampai dimana kewarasan kita hilang
mungkina akhlak sudah diujung jalan
menanti kita pulang
kita harus tanya
sudah berapa lama kita berpisah dengan Sang Pencipta
jarang dengarkan petuahNya
lihatlah keluarga kita
jangan kekecewaan
menjadi sumber penyakit yang menguras asa
kembalilah menjadi satu
karena keluarga tempat kita menuju
saat dunia yang hancur ini
tak berikan tempat untuk mengadu
jangan makan haram
yang bukan bagian
karena sesungguhnya Tuhan sediakan
semua sesuai kebutuhan
takkan dibiarkan kau kekurangan
burung saja Dia beri makan
apalagi kau makhluk kesayangan
jangan buang berkat
yang sudah ibumu sediakan
jika tak habis dimakan
berikan atau cukupkan
sebab saat kau baca baris terakhir kalimat ini
ada yang berteriak minta diselamatkan
Demikian Puisi Galau Tentang Turunnya Moral Masyarakat semoga dapat menjadi inspirasi Anda dalam melalui hari-hari Anda. Silahkan kunjungi puisi saya sebelumnya yaitu Puisi Cinta Tentang Menghabiskan Waktu Bersama Teman. Koleksi puisi saya yang lain, saya kumpulkan dalam kategori kumpulan puisi. Ikuti terus detiklife.com. Terima kasih