Puisi Cinta Tentang Indahnya Bersyukur
Terkadang kita menilai diri sendiri berdasarkan yang orang lain miliki, dan itu sangat menyiksa kita. Lupakah kita akan berapa banyak berkat yang sudah kita terima saat ini. Bersyukurlah karena ribuan orang lain berusaha untuk mencapai posisi kita sekarang. Mengapa kita harus menginginkan kehidupan orang lain, padahal mereka belum tentu bahagia dengan yang mereka dapatkan sekarang. Biasakanlah bersyukur dengan yang sudah diniliki, sambil terus berdoa dan berjuang untuk sesuatu yang diingini. Percayalah Yang Mahakuasa tidak tuli, dan tahu saat yang tepat untuk memberikan berkatNya. Jangan ragu dan terus semangat dalam menjalankan hidup. Berikut ini adalah puisi cinta tentang indahnya bersyukur.
Nasi
benci kadang iri
jadi ukuran hati
saat tak bisa memiliki
yang orang lain punyai
hujan panas tak kita rasakan
atap masih bernaung
banjir bandang tak setiap detik datang
diatas otak masih ada tempurung
begitupun
masih kita murung
sementara yang kena hydrocephallus
masih berdoa tak putus-putus
tersenyum terus
rumah hilang entah kemana
terseret arus
masih bisa tertawa
untuk lanjutkan perannya di dunia
yang digerogoti kanker tubuhnya
masih bisa bercanda dengan sanak saudara
walau setiap hari bertanya
kapankah waktunya
apa haknya
menentukan yang baik untuk kita
saat Dia yang di atas sana
sudah pikirkan semua
bahkan yang tidak kita minta
semuanya ada
manusia memang terlahir sempit
keluar juga dari celah sempit
kadang jadi alasan mengada-ada
keadilan itu tak ada
telah kita lihat
tak ada hewan bumi yang melarat
apalagi kita manusia
yang sangat disayangiNya teramat sangat
takkan diberiNya ular
jika ada yang minta roti
namun kurang ajar memang
saat diberiNya roti
sesama manusia lupa berbagi
hanya karena belum cukup untuk sendiri
kepekaan hati jadi urusan “nanti “
mengeluh anak ‘pada ayah
kurang….
walau ayah telah banting tulang
demi kau lanjutkan pendidikan
kau bandingkan dengan keadaan teman
yang bergelimang harta dan perhiasan
padahal mereka yang dikolong jembatan
menangis tiap malam pada Tuhan
‘berikan orang tua rejeki
agar bisa masuk aku dan adik-adikku ke sekolahan’
mengeluh anak ‘pada ibunya
kurang……
padahal ongkos salonmu itu
adalah pembeda hidup dan mati
buat mereka yang alami kelahiran dini
dan tak dapatkan ASI
bagaimana bisa kau ‘nonton tiap hari
sementara seumuranmu masih minta-minta
untuk sebutir nasi
jangan sampai hatimu kerdil
nilai bahagia dari banyaknya petak
jangan masam lihat mereka beli mobil
karena tak bisa mereka beli otak
silakan kau anggap
puisi ini pembenaran
bagi orang yang kesusahan
yang susah payah bahagiakan orang tua
demi masa depan
yang sedang berjuang
untuk lulus tahun depan
yang sedang membuka lembar tobat
demi keselamatan akhirat
kadang orang berusaha
tak sesuai dengan hasilnya
jangan kau anggap
Tuhan tak punya rencana
semua ada waktunya
jika terus kita usaha
dan tembus batas logika
karena suatu saat
tembok kegagalan akan runtuh juga
jangan bandingkan dengan kau
yang punya segalanya di dunia
Tuhan dapat ambil kapan saja
siapkah kau
saat tiba waktunya
12052016
rpa
Demikian Puisi Cinta Tentang Indahnya Bersyukur, semoga dapat menjadi inspirasi Anda dalam melalui hari-hari Anda. Silahkan kunjungi puisi saya sebelumnya yaitu Puisi Cinta Tentang Pencarian Jati Diri . Koleksi puisi saya yang lain, saya kumpulkan dalam kategori kumpulan puisi. Ikuti terus detiklife.com. Terima kasih.