Puisi Cinta Tentang Rindu Akan Kekasih
Kali ini penulis berkesempatan mencurahkan sedikit pandangan dalam puisi cinta tentang rindu akan kekasih. Bagi sebagian orang kesendirian adalah momok yasng menakutkan. Namun dalam puisi cinta tentang rindu akan kekasih ini, penulis ingin menunjukan bahwa tidak setiap orang siap untuk menghabiskan waktu dengan pasangan, karena dibutuhkan pertimabangan yang tidak sedikit. Karena melibatkan banyak pihak. Berikut adalah puisi cinta tentang rindu akan kekasih. Selamat membaca.
Selfie(sh)
fase bulan berlalu
purnama berganti gerhana
apakah hanya aku yang selalu
memperhatikannya
riak awan melaju
teduhkan siang dari terik sengat mentari
hujan datang puaskan dahaga bumi
berkat bagi bermacam perdu
ombak menderu pecahkan karang
beritahu bahwa badai akan mendera
sang gunung masih ada di peraduannya
menunggu saat Yang Kuasa memanggil
untuk curahkan lahar panas
berikan kesuburan tempatnya ia melintas
apa hanya aku yang memperhatikan
alamlah tempat ku bercerita
pandai sekali ia simpan segala rahasia
yang kerap kuceritakan
kadang aku bosan dengan manusia
sungguh sangat rumit mereka
penampilan adalah alasan ‘tuk berteman
hutang harta sahkan pernikahan
saling bunuh demi kepentingan
babat hutan demi lahan
memang kadang kurindukan
teman yang sepadan
padahal Tuhan sudah sediakan
satu untuk setiap orang
namun mungkin hanya waktu saja
yang tahu jawabannya
sementara aku yang sekarang
lebih senang pergi berkelana
kemanapun kutemukan indahnya dunia
disitu aku bahagia
kadang aku lupa dengan kodrat manusia
beranak pinak bukanlah mudarat
hanya saja belum tepat aku rasakan
karena hidupku yang jadi pilihan
adakah manusia
yang dapat hidup tanpa rekannya
rekan sehidup semati
sampai akhir nanti
mereka bilang kesendirian itu tabu
namun bagiku itu mencandu
malah dengan orang aku ragu
tak bisa lakukan hal seperti yang aku mau
kesendirian adalah rumah ibadah
yang olehnya kita tak perlu berlelah-lelah
berhimpitan dengan para nabi
orang-orang sok suci
yang menindas dan anarki
katanya perintah ilahi
ada memang satu atau dua wanita
kadang orang tua yang bawa
coba untuk berkenalan
yang ada hanya rasa hampa dalam perbincangan
apa aku belum siap
tinggalkan sejenak hobi yang ku anggap
panggilan hati yang tak bisa lenyap
demi segelintir manusia-manusia baru
yang akan hadir dalam hidupku
mungkinkah aku terlalu egois
selfish….. yang pesimis
akan sebuah sistem sosial
yang bernama keluarga
kadang ingin berkeluarga
saat lihat sanak saudara membawa serta keturunannya
tapi hanya ingin saja
kadang ingin bercinta
seperti mereka yang masih SMA
sebatas ingin saja
hidup yang ku tahu adalah
melakukan panggilan jiwa
yang aku tahu
bahagia dan sukarela melakukannya
sumber sukacita
walau harus bersitegang dengan pandangan orang
bahwa yang kita butuhkan adalah stabilnya pemasukan
aku tidak masalah puasa berhari-hari
namun hati dan jiwa tetap terisi
memang tak bisa kulakukan semacam itu
pada istri dan anak-anakku
ya sudahlah….
Tuhan juga tidak mau pernikahanku
menjadi urat malu
yang menyengsarakan anak cucu
sampai akhirnya kau datang dalam hidupku
membuat seluruh puisi ini tak berarti
tak ada yang tahu
kapan itu terjadi
mengisi ruang kosong dalam nurani
04052015
Demikian Puisi Cinta Tentang Rindu Akan Kekasih , semoga dapat menjadi inspirasi Anda dalam melalui hari-hari Anda. Silahkan kunjungi puisi saya sebelumnya yaitu Puisi Persahabatan Tentang Pertengkaran Dengan Sahabat. Koleksi puisi saya yang lain, saya kumpulkan dalam kategori kumpulan puisi. Ikuti terus detiklife.com. Terima kasih.