Puisi Persahabatan Tentang Pertengkaran Dengan Sahabat
Puisi Persahabatan Tentang Pertengkaran Dengan Sahabat selamat membaca puisi pertangkaran dengan sahabat, merupakan curahan hati penulis tentang sebuah kejadian pertengkaran dengan seorang sahabat, yang penulis berusaha untuk mencurahkannya sebaik mungkin. Berikut ini adalah Puisi Persahabatan Tentang Pertengkaran Dengan Sahabat, selamat membaca, semoga bermanfaat bagi Anda semua.
Kenapa
dua mata air
dapat berkumpul dalam satu sungai
menyatu dalam badai
tumpah ke samudra raya
sistem rumit tata surya
kita bagian didalamnya
tak perlu jadi rumit ini semua
kau dan aku
kita berbeda
tak perlu sembunyi dalam bedak tebal itu
aku tahu
tapi jangan pikir aku kasihan
pada sikap kekanak-kanakan mu
kapan terakhir kali
kau pakai otakmu
saat putuskan sesuatu
mungkin memang kau tak berdaya
menghadapi tugas tabu
yang kau tak bisa lari darinya
tapi untuk apa semua itu
kalau hanya buat hancur nuranimu
hanya demi harta yang tak kau bawa mati
akal sehat dikebiri
siapa aku menghakimi
karena aku juga tak mengalami
malah mungkin kau lebih suci
karena orang lain kau nafkahi
tanya saja dalam hati
akankah selamanya kau jalani
bawa pedih setiap hari
walau semua tercukupi
kau balas dengan tatapan tajam
ku berusaha tak sampai dendam
kau anggap wejanganku ancaman
sungguh bukan itu maksudku kawan
mungkin kalap sudah diatas awan
tubuhmu sempat kau tawarkan
agar aku diam
kau pikir hasrat terpendam
buatku kehilangan pikiran
bukan, kataku
coba dengarkan dulu
sampai akhirnya pakaian kau tanggalkan
sampai habis urat malu
namun apa daya
bukan nafsu yang meraja
tapi cinta kasih keluarga
kau sudah seperti saudara
tangisan keras mengisi malam itu
saat kau bilang ‘tinggalkan saja aku’
‘urus saja hidupmu’
dikosan sepi tempat pelanggan memadu
cinta denganmu
tapi itu bukan cinta
dan kau tahu itu
mungkinkah masa lalu
yang menghalangi manusia untuk maju
kita jadikan alasan menunda
segala petuah dan ujaran
yang ‘kan membuat hidup jadi terang
kita pilih untuk selesaikan sendiri
masalah yang kita hadapi
namun satu hal perlu diingat
tak bisa kita berpura-pura kuat
bila kita sudah mau meledak
mau kemana kita berharap
kalau bukan keluarga dan sahabat
wakil Tuhan yang bertanggung jawab
menjaga lurus adat-istiadat
lagi-lagi kau balas tangis lirih
aku bingung
mungkin karena aku bukan wanita
bagiku rasio adalah digdaya
kadang kesampingkan rasa
namun aku tak tega
melihat sahabat ku
terjerumus liang keji neraka
akhirnya berhenti tangisan itu
kau tawarkan
aku untuk pulang
‘berikan aku waktu untuk pikirkan’ katamu
senyum tenang mu
sedikit mendamaikanku
walau masih kurasa
kecamuk perasaanmu
sungguh tak menyangka
kebutuhan
bisa membuat manusia
jadi bukan makhluk surga
haruskah kita
ganti makanan dan minum kita
rumput-rumput ilalang dan air hujan
sebagai pemuas dahaga
haruskah kita jadi gila
agar tak pedulikan semua
ditengah himpitan harga-harga
membuat gelap mata
mungkinkah salah pemerintah
demi menggembungkan neraca
kitalah taruhannya
jaman memang kejam
terlalu banyak tuntutan
semua harus diperbarukan
setan ekonomi yang menyerang diam-diam
aku pun pulang
lambaian tangan dan senyum bimbang
mewarnai perpisahan
walau ingin aku berbincang
agar berubah kau punya sudut pandang
sungguh aku ingin yang terbaik untukmu
kawan
aku bukan tuhan
yang bisa beri pencerahan
akau hanya satu orang
yang mungkin Dia kirimkan
agar kau diselamatkan
03052015
Demikian Puisi Persahabatan Tentang Pertengkaran Dengan Sahabat , semoga dapat menjadi inspirasi Anda dalam melalui hari-hari Anda. Silahkan kunjungi puisi saya sebelumnya yaitu Puisi Cinta Tentang Mencintai Tanah Air Kita Nusantara. Koleksi puisi saya yang lain, saya kumpulkan dalam kategori kumpulan puisi. Ikuti terus detiklife.com. Terima kasih.