Obat Herbal Tradisional Obat Herbal Tradisional Untuk Penyakit Keputihan Penyakit

Obat Herbal Tradisional Untuk Penyakit Keputihan

Obat Herbal Tradisional Untuk Penyakit Keputihan – Keputihan merupakan sekresi vag1nal abnormal pada wanita. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai rasa gatal di dalam vag1na dan di sekitar bibir kemaluan bagian luar. Yang sering menyebabkan timbulnya keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur, atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.

 

Obat Herbal Tradisional Untuk Penyakit Keputihan

Gejala Keputihan

– Keluarnya cairan berwarna putih kekuningan atau putih kelabu dari saluran vag1na. Cairan ini dapat encer atau kental, dan kadang-kadang berbusa. Mungkin gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesusah haid pada wanita tertentu.
– Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya.
– Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga 10 hari dari Vag1nanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta.
– Gadis muda terkadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala hilang dengan sendirinya oleh candida sp. Sekitar 86-90% sel ragi yang diisolasi dari vag1na merupakan spesies candida albicans. Sisanya adalah spesies nomalbicans dan yang terbanyak adalah candida glabrata (torulopis glabrata). Vaginilis yang disebabkan oleh spesies non-albicans biasanya resisten terhadap terapi konvensional.

Candida sp adalah jamur sel tunggal, berbentuk bulat sampai oval. Jumlahnya sekitar 80 spesies dan 17 di antaranya ditemukan pada mantisia. Dari semua spesies yang ditemukan pada manusia, candida albicans lah yang paling pathogen. Candida sp memperbanyak diri dengan membentuk blastospora (budding cell) yang akan saling bersambung dan bertambah panjang, sehingga membentuk pseudohifa. Hal itu karena pseudohifa berukuran lebih besar, sehingga lebih sulit difagositosis oleh makrofag. Selain itu, pseudohifa mempunyai titik-titik blastokonidia multipel pada satu filamennya, sehingga jumlah elemen infeksius yang ada lebih besar.

Faktor Virulensi lain pada candida adalah dinding sel yang mengandung turunan mannoprotein yang bersifat imunosupresif, sehingga mempertinggi pertahanan jamur terhadap imunitas pejamu dan proteinase aspartil yang menyebabkan candida sp dapat melakukan penetrasi ke lapisan mukosa dalam menghadapi invasi dari candida, tubuh menggerakkan sel fagosit untuk mengeliminasinya. Interferon (IFN)-gamma akan memblok proses transformasi dari bentuk spora menjadi hifa.

Faktor Predisposisi

Beberapa faktor predisposisi terjadinya KVV di antaranya adalah kehamilan (trimester ketiga), kontrasepsi, diabetes mellitus, antibiotik, menggunakan pakaian ketat, dan terbuat dari nilon. Selama kehamilan vag1na meminjukkan peningkatan kerentanan terhadap infeksi candida, sehingga prevalensi kolonisasi vag1na dan vaginitis simtomatik meningkat, khususnya trimester ketiga. Diduga estrogen meningkatkan perlekatan candida pada sel epitel vag1na, dan secara langsung meningkatkan virulensi ragi. Timbulnya kandidiasis sering terjadi selama pemakaian antibiotik oral sistemik, khususnya spektrum lebar seperti tetrasiklin, ampisilin, dan sefalosporin karena flora bakteri vag1na normal yang bersifat protektif seperti lactobacillus juga tereliminasi.

Pakaian ketat ditambah dengan celana dalam nilon meningkatkan kelembaban dan suhu di daerah perineal, sehingga mempermudah tumbuh kembangjamur. Candida albicans dapat tumbuh pada variasi pH yang luas. Pertumbuhannya akan lebih baik pada pH 4,5-6,5 suhu 28-370C.

Patofisiologi

Proses infeksi dimulai dengan perlekatan candida sp. pada sel epitel vag1na. Kemampuan melekat ini lebih baik pada candida albicans daripada spesies candida lainnya. Kemudian candida sp. mensekresikan enzim proteolitik, yang mengakibatkan kerusakan ikatan-ikatan protein sel pejamu sehingga memudahkan proses invasi. Selain itu candida sp. juga mengeluarkan mikotoksin di antara glitoksin yang mampu menghambat aktivitas fagositosis dan menekan sistem imun lokal. Terbentuknya kolonisasi candida sp. memudahkan proses invasi tersebut berlangsung. sehingga menimbulkan gejala pada pejamu.

Pengobatan Tradisional Herbal Untuk Keputihan

Boroco (CelosiaArgentea Linn.)
Cara membuat : 60 Gr bunga ditambah 60 gr daging direbus. Minum air rebusan dan dagingnya. Kontaindikasi : Pada tekanan bola mata yang meninggi (glaucoma).

Kembang Pukul Empat (Mirabilisjalapa Linn.)
Cara membuat : Akar 9-15 gr kering atau 15-30 gr segar direbus dengan air secukupnya. Untuk merebus, tidak boleh memakai bahan dari besi (panci, sendok, dll).
Perhatian : Wanita hamil dilarang memakai Herba ini.

Senggani (Melastoma candidum D. Don)
Cara membuat : Daun senggani segar sebanyak 2 genggam, jahe, dan bangle masing-masing seukuran ibu jari dicuci bersih, lalu dipotong-potong seperlunya. Masukkan gelas air dan 1 sendok makan cuka. Rebus sampai air tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring. Minum 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas.
Catatan : Jahe dan bangle dapat diganti dengan 3 kuncup bunga cempaka dan 3 buah biji pinang yang tua.

Jika Anda ingin membaca artikel kesehatan sebelumnya tentang obat herbal, silahkan kunjungi Obat Herbal Tradisional Untuk Penyakit Kanker. Topik yang serupa dengan artikel Obat Herbal Tradisional Untuk Penyakit Keputihan ini, dapat Anda temukan dalam kategori Obat Herbal Tradisional. Silahkan kunjungi artikel kesehatan tentang Obat Herbal Tradisional kami yang lain.

To top