Obat Herbal Tradisional Untuk Penyakit Cacingan – Gatal pada pantat, merupakan salah satu gejala cacingan untuk jenis cacing Enterobius Vermivularis. Pada spesies cacing ini, indung cacing keluar dari lubang anus, biasanya di malam hari ketika kita tidur dan meletakkan telurnya di daerah peri-anal (sekeliling anus). Dengan selotip, kita dapat mengambil contoh telur-telur cacing dan dapat dilihat dengan mikroskop untuk di diagnosa. Cacingan dapat dicegah dengan mencuci badan terutama tangan dan kaki dengan air dan sabun dengan bersih. Bila salah satu anggota keluarga terkena cacingan, maka seprei, handuk dan pakaian yang dipakai pada 2 hari sebelumnya harus dicuci dengan air hangat dan detergen.
Suatu infeksi parasit yang terutama menyerang anak-anak dengan cara berkembang dan tumbuh di dalam usus. Infeksi biasanya terjadi melalui 2 tahapan. Pertama, telur cacing pindah dari daerah sekitar anus penderita ke pakaian, seprei, atau mainan. Kemudian melalui Jari-Jari tangan, telur cacing pindah ke mulut anak yang lain dan akhirnya tertelan. Telur cacing juga dapat terhirup dari udara kemudian tertelan.
Setelah telur cacing tertelan, larvanya menetas di dalam usus kecil dan tumbuh menjadi cacing dewasa di dalam usus (proses pematangan membutuhkan 2-6 minggu). Cacing betina dewasa bergerak ke daerah sekitar anus untuk menyimpan telurnya di lipatan kulit anus penderita, dalam suatu bahan yang lengket. Bahan dan gerakan cacing betina inilah yang menyebabkan gatal-gatal. Telur dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia selama 3 minggu, pada suhu ruangan normal. Tetapi bisa menetas lebih cepat dan cacing muda dapat masuk kembali ke dalam rektum dan usus bagian bawah.
Gejala-Gejala Cacingan:
- Rasa gatal hebat disekitar anus.
- Rewel, Kurang tidur karena rasa gatal dan tidurnya pada malam hari terganggu.
- Nafsu makan berkurang, berat badan menurun (Jarang terjadi, tetapi bisa terjadi pada infeksi yang berat).
- Rasa gatal atau iritasi vag1na (pada anak perempuan, jika cacing dewasa masuk ke dalam vag1na).
- Kulit di sekitar anus menjadi lecet atau kasar atau terjadi infeksi (akibat penggarukan).
Cacing kremi dapat dilihat dengan mata telanjang pada anus penderita, terutama dalam waktu 1-2 jam setelah anak tertidur pada malam hari. Cacing kremi setipis rambut berwarna putih dan meraka aktif bergerak. Telur maupun cacingnya bisa didapat dengan menempelkan selotip di lipatan kulit di sekitar anus, pada pagi hari sebelum anak terbangun. Kemudian selotip ditempelkan pada kaca objek dan diperiksa dengan mikroskop.
Infeksi cacing ini dapat disembuhkan melalui pemberian dosis tunggal obat anti-parasit mebendazole, albendazole, atau pamoat. Seluruh anggota keluarga dalam satu rumah harus meminum obat tersebut karena infeksi ulang bisa saja terjadi. Untuk mengurangi rasa gatal, dapat dioleskan krim, atau salep anti gatal ke daerah sekitar anus sebanyak 2-3 kali/hari.
Meskipun telah diobati, sering terjadi infeksi ulang karena telur yang masih hidup terus dibuang ke dalam tinja selama seminggu setelah pengobatan. Pakaian, seprei, dan mainan anak sebaiknya sering dicuci untuk memusnahkan telur cacing yang tersisa.
Langkah-Langkah Pengendalian Infeksi Cacing Kremi :
1. Memotong kuku dan menjaga kebersihan kuku.
2. Mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar.
3. Mencuci jamban setiap hari.
4. Mencuci seprei minimal 2 kali/minggu.
5. Menjauhkan tangan dan jari tangan dari hidung dan mulut.
6. Menghindari penggarukan daerah anus karena bisa mencemari jari-jari tangan dan setiap benda yang dipegang/disentuhnya.
Cacing Pita
Cacing ini terbagi dalam cacing pita babi, cacing pita ikan, dan cacing pita sapi. Infeksi cacing pita babi adalah infeksi usus yang disebabkan oleh cacing pita dewasa Taenia solium. Sistiserkosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh larva dari Taenia solium. Cacing dewasa panjangnya bisa mencapai 240-300 mm. Terdiri dari bagian kepala yang memiliki kait-kait kecil, badannya mengandung 1000 proglotid (bagian yang mengandung telur). Siklus hidupnya mirip cacing pita sapi, hewan babi hanya merupakan tuan rumah perantara saja.
Manusia juga bisa berperan sebagai tuan rumah perantara, dimana telur cacing mencapai lambung bila tertelan atau bila proglotid berbalik dari usus ke lambung. Embrio lalu dilepaskan di dalam lambung dan menembus dinding usus, lalu akan sampai ke otot, organ dalam, otak dan jaringan di bawah kulit, dimana meraka membentuk kista. Kista yang hidup hanya menyebabkan reaksi ringan, sedangkan kista yang mati menimbulkan reaksi yang hebat.
Infeksi oleh cacing dewasa biasanya tidak menyebabkan gejala. Infeksi yang berat oleh kista bisa menyebabkan nyeri otot, lemah, dan demam. Bila infeksi sampai ke otak dan selaputnya, bisa menimbulkan peradangan dan kejang. Pada infeksi cacing dewasa telur bisa ditemukan di sekeliling dubur atau di dalam tinja, sedang kepala cacing harus ditemukan di dalam tinja dan diperiksa dengan mikroskop. Kista hidup di dalam jaringan (misalnya otak) dan bisa dilihat dengan CT atau MRI, atau dari jaringan yang diambil dari bintil di kulit.
Cacing Tambang
Cacing tambang adalah parasit yang hidup pada usus kecil inangnya, yang dapat berupa mamalia seperti kucing, anjing ataupun manusia. Ada dua spesies cacing tambang yang biasa menyerang manusia, Ancylostoma duodenale dan Necator americanus. Necator americanus banyak ditemukan di Amerika, Sub-Sahara Afrika, Asia Tenggara, Tiongkok, dan Indonesia.
Sementara Ancylostoma duodenale lebih banyak di Timur Tengah, Afrika Utara, India, dan Eropa bagian selatan. Sekitar seperempat penduduk dunia terinfeksi oleh cacing tambang. Infeksi paling sering ditemukan di daerah yang hangat dan lembab.
Pengobatan Tradisional Herbal Untuk Penyakit Cacingan :
Bangle (Zingiber Purpuneum Roxb.)
Cara membuat : 3 Jari rimpang bangle, 2 jari temu hitam, 5 biji ketumbar, dan 5 lembar daun sirih dicuci lalu diiris tipis-tipis kemudian ditumbuk halus. Tambahkan 1/2 cangkir air masak, aduk merata. Peras dan disaring. Minum airnya.
Kelor (Moringa Oleifera, Lamk.)
Cara membuat : 3 Gagang daun kelor, 1 gagang daun cabai. 1-2 batang meniran. Semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Saring, diminum airnya.
Pengobatan Tradisional Herbal Untuk Penyakit Cacing Kremi pada Anak :
Kembang Sore (Abutilon Indicum (L.) Sweet)
Cara membuat : Biji digiling halus lain digulung seperti rokok kemudian dibakar. Asapnya ditiupkan ke lubang dubur anak.
Jika Anda ingin membaca artikel kesehatan sebelumnya tentang obat herbal, silahkan kunjungi Obat Herbal Tradisional Untuk Penyakit BRONKHITIS. Topik yang serupa dengan artikel Obat Herbal Tradisional Untuk Penyakit Cacingan ini, dapat Anda temukan dalam kategori Obat Herbal Tradisional. Silahkan kunjungi artikel kesehatan tentang Obat Herbal Tradisional kami yang lain.