Perkembangan Bayi Tips Merawat Bayi Yang Baru Lahir

Tips Merawat Bayi Yang Baru Lahir

Tips Merawat Bayi Yang Baru Lahir – MERAWAT BAYI baru lahir merupakan tindakan yang gampang-gampang susah. Bukan cuma butuh kesabaran tapi juga memerlukan pengetahuan tentang perawatan bayi yang benar, sehingga Anda dapat memberikan yang terbaik buat buah hati Anda.

Sebagai contoh banyak terjadi orang tua yang salah praktik tentang bedak yaitu digunakan untuk membersihkan bekas kencing atau daerah-daerah yang basah karena keringat. Padahal, campuran bedak dan keringat adalah media yang baik untuk tumbuh kuman. Sementara permukaan kulit sendiri sudah penuh kuman. Itu sebabnya, bila tak mandi, terjadi pembusukan oleh bakteri yang ada di permukaan kulit. Apalagi di lipatan-lipatan seperti leher, selangkangan, yang lebih cepat terjadi pembusukan. Memang tak menyebabkan kematian, tapi banyak beruntusan, dan kadang ada nanah-nanah kecil dilipatan seperti leher.

Tips Merawat Bayi Yang Baru Lahir
Diharapkan dengan pengetahuan yang cukup maka Anda dapat meminimalkan kesalahan dalam merawat buah hati Anda yg baru lahir, sehingga tidak hanya mempercayai kebiasaan dari adat ataupun mitos-mitos yang selama ini dianggap sebagai tindakan yang paling benar tetapi benar-benar mengetahui apa yang harus dilakukan dari sudut pandang kesehatan dalam merawat bayi baru lahir.

Berikut beberapa tindakan medis yang biasa dilakukan ketika bayi baru lahir :

Penyedotan Lendir
Penyedotan lendir ini dilakukan sehabis melahirkan. Caranya punggung bayi ditepuk-tepuk agar tangisan pertamanya terdengar dengan tujuan agar paru-parunya terbuka dan cairan yang dihisap bayi saat dilahirkan bisa keluar. Dalam hal ini Dokter pun akan membantu untuk menghilangkan cairan atau lendir, amnion dari mulut dan hidung bayi. Ini untuk memastikan kedua lubang hidung bayi terbuka dan ia bisa bernafas.

Pemotongan Tali Pusat
Pemotongan tali pusat biasanya dilakukan dalam dua menit pertama dengan cara tali pusat dijepit lalu digunting. Dokter biasanya akan mengambil contoh darah tali pusat untuk pemeriksaan medis selanjutnya. Misalnya untuk pengukuran kandungan bilirubin apakah bayi menderita kuning atau tidak.

Tes APGAR
Dalam waktu 1-5 menit bayi baru lahir akan menjalani pemeriksaan untuk mendapatkan nilai APGAR. Tes ini dilakukan untuk mengevaluasi tanda-tanda vital dan respon fisik. Ada 5 kategori yg diperiksa yaitu, Activity (denyut otot), Pulse (detak jantung permenit), Grimace (respon refleks), Apparance (warna kulit) dan Respiration (pernafasan). Nilai APGAR berkisar 0-2 untuk setiap kategori, lalu semua nilai dijumlahkan. Jika nilai APGAR berkisar 7-10 bayi dianggap normal. Pemeriksaan lanjutan dibutuhkan apabila nilai APGAR dibawah normal.

Tes Darah
Pemeriksaan darah biasanya ditujukan untuk bayi berbobot lebih dari 4 Kg untuk mengetahui kadar gula darah karena bayi besar berisiko hipoglikemia (kadar gula darah rendah) beberapa jam setelah bayi lahir. Kondisi ini bisa terjadi bila asupan makanan untuk ”si bongsor” langsung anjlok.

Vitamin K
Bayi akan mendapatkan vitamin K untuk mencegah terjadinya perdarahan berlebihan. Karena organ hati bayi sebagai penghasil vitamin K untuk membekukan darah masih belum matang.

Statistik Vital
Setelah melalui serangkaian tes, bayi masih perlu melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala. Kemudian bayi dimandikan dengan air hangat dan ditempatkan di ruang bayi.

Pemeriksaan Fisik Dalam 24 jam
Dokter akan memantau kondisi bayi secara teratur. Kesesuaian usia bayi dengan hari pertama haid ibu perlu diperiksa untuk menentukan apakah bayi lahir prematur. Dokter akan melakukan pemeriksaan Ballard untuk menguji karakteristik fisik dan otot bayi untuk mengetahui usia kandungan.

Pada umumnya beberapa tes di atas sudah dilakukan oleh dokter atau tenaga medis lainnya jika Anda melahirkan, baik melalui proses normal maupun operasi, di rumah sakit atau pun di rumah sakit bersalin. Penanganan pasca melahirkan merupakan hal yang sangat penting, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan baik secara fisik maupun psikis bagi si kecil. Oleh karena itu Anda mesti mengetahui kondisi buah hati Anda baik kondisi luar (badan) maupun kondisi organ dalamnya melalui serangkaian tes.

Fungsi dari organ-organ dalam si kecil belum bekerja secara optimal, namun secara otomatis akan bekerja dan berkembang dimulai ketika bayi baru lahir. Anda mungkin pernah mendengar bahwa bayi A menderita kelainan lahir. Perlu diketahui, sebenarnya sebelum dan sesudah lahir, banyak sekali organ tubuh bayi yang belum berfungsi secara sempurna. Namun, seiring dengan waktu, organ-organ tersebut yang tak berfungsi normal sesuai waktunya biasanya akan timbul masalah.

Jika Anda ingin membaca judul artikel sebelumnya tentang perkembangan bayi, silahkan klik Cara Menurunkan Demam Pada Bayi dan Anak.

Topik yang serupa dengan artikel Tips Merawat Bayi Yang Baru Lahir ini Anda dapat temukan dalam kategori Perkembangan Bayi. Silahkan kunjungi kumpulan artikel tentang Perkembangan Bayi kami yang lain.

To top