Bayi Rewel karena Capek Kedinginan atau Kepanasan Perkembangan Bayi

Penyebab Bayi Rewel: Ciri Capek, Kedinginan, atau Kepanasan Pada Bayi

Penyebab Bayi Rewel: Ciri Capek, Kedinginan, atau Kepanasan Pada Bayi – Untuk mengetahui penyebab bayi rewel memang tidak mudah, tapi jika Anda sudah mengetahui ciri ciri bayi yg kelelahan, kedinginan, atau kepanasan maka Anda akan dapat lebih mudah mengenali situasi dan kondisi yang sedang dialami oleh bayi yang rewel dan selalu menangis.

Menghadapi seorang bayi, orang tua memang kerap dibuat bingung dan serba salah. Pasalnya si bayi belum bisa mengungkapkan apa yang dia rasakan atau apa yang dia inginkan dengan bahasa yang kita pahami. Mereka hanya bisa menangis atau bersikap rewel untuk mengekspresikan rasa lelah, dingin atau panas yang dialami oleh bayi.

Penyebab Bayi Rewel: Ciri Capek, Kedinginan, atau Kepanasan Pada Bayi
Biasanya kalau si kecil menangis dan popoknya tidak basah, maka kita menduga ia lapar atau sekadar manja. Padahal belum tentu. Bisa saja dia menangis atau rewel karena kedinginan, kegerahan, atau lelah. Memang tak banyak orang tahu tanda dan ciri bayi kedinginan, kegerahan, atau kecapekan. Akan tetapi, kalau Anda tahu tanda tanda hal tersebut maka mudah saja mendeteksinya ketika mendapati bayi yg rewel dan selalu menangis.

Bayi Kegerahan atau Kepanasan

Kita juga sering salah mendeteksi suhu badan anak yang meningkat. Dikira sakit, tak tahunya cuma kegerahan. Adapun penyebab anak kegerahan atau kepanasan, lebih banyak dipengaruhi faktor lingkungan, seperti kurang ventilasi, cuaca di luar sedang terik, ruangan sempit, atau cahaya yang masuk ke ruangan berlebihan.

Ciri-ciri bayi kepanasan atau kegerahan:

1. Anak mulai gelisah.
2. Kulit anak mulai memerah atau melegam dari sebelumnya.
3. Berkeringat, baik di dahi, kepala, dan ketiak. Bajunya juga basah.
4. Kulit di bagian lain tubuhnya jadi kering.
5. Bibirnya juga kering.

Kalau tidak cepat ditangani, anak bisa mengalami dehidrasi. Inilah langkah-langkah penanggulangannya:

– Jauhkan anak dari sumber panas, dan dinginkan udara ruangan. Kalau sedang berada di bawah terik matahari, segeralah berteduh. Jika sedang berada di dalam ruangan tertutup yang kurang ventilasi, misalnya di dalam mobil yang tak berpendingin udara, ajak anak keluar dari kendaraan.

– Lepaskan selimut anak. Juga sebaiknya bayi tidak dibedong. Takutnya, karena terbiasa dibedong, maka ketika segala sesuatu yang menutupi tubuhnya dilepas, anak malah menggigil. Jika hal itu benar terjadi, waspadalah. Mungkin, suhu yang meningkat itu merupakan demam.

– Pakaikan baju bayi yang santai untuk iklim tropis, seperti katun atau bahan-bahan yang menyerap keringat. Gantilah secepat mungkin baju bayi yang basah oleh keringat. Setelah itu, ukur suhu anak dengan termometer. Jika hasilnya menunjukkan angka 36-37,5 derajat Celcius, berarti ia masih normal, jika lebih dari 37,5 derajat Celcius, kemungkinan anak demam. Jika sampai 39 derajat Celcius berarti dia sudah demam tinggi, apalagi jika sampai 40 derajat Celsius lebih, bisa jadi dia mengalami hipertermia.

Untuk membedakan gerah dengan sakit, cara praktisnya adalah dengan meraba badan anak, apakah suhu tubuhnya sama atau lebih tinggi dari tubuh kita. Tapi cara ini tetap tidak menjamin. Paling tepat, ukur dengan termometer.

Bayi Kecapekan atau Kelelahan

Kita pun perlu mengetahui ada bayi yang mengalami kelelahan. Biasanya ini terjadi bila kualitas tidurnya kurang, terlalu sering digendong, atau terlalu lama bermain. Pada umumnya anak yang mengalami capek dan lelah akan tertidur dengan sendirinya. Namun demikian, ciri tanda tsb bisa dilihat secara lebih menyeluruh.

Ciri-ciri bayi lelah atau capek:

– Bayi rewel. Bila setelah diajak berjalan-jalan dan diberi ASI tetap rewel, bisa jadi si kecil kecapekan. Tenangkan dia dengan cara membuatnya nyaman supaya dia bisa tertidur dengan pulas. Mungkin juga dia mencari tempat tidur.

– Tatapan matanya sayu, tidak bergairah, atau layu. Namun gejala ini tidak selalu menjamin bahwa si kecil memang kecapekan. Bisa jadi ia sedang sakit. Karena itulah pahami betul buah hati Anda secara baik. Periksa selalu kondisi fisik dan suhu tubuhnya, termasuk fesesnya. Jika Anda ragu, cepatlah bawa ke dokter anak. Harus diingat, terlalu sering kecapekan akan menurunkan daya tahan tubuh yang dapat menjadikan bayi mudah sakit.

Bayi Kedinginan

Ciri-ciri bayi kedinginan untuk bayi yg baru lahir:

– Bayi menggigil, walau biasanya tanda ini tak mudah terlihat pada bayi kecil.
– Kulit bayi terlihat belang-belang merah, campur putih atau timbul bercak-bercak.
– Si Kecil terlihat apatis atau diam saja.
– Lebih parah lagi, si kecil menjadi biru yang bisa dilihat pada bibir dan ujung jari-jarinya.

Jika hal tersebut tetap dibiarkan, bayi bisa berhenti bernapas. Akibat terparah, si kecil bila terkena hipotermia, bisa menyebabkan meninggal dunia. Namun, orang tua tak perlu terlalu merasa khawatir. Biasanya, indikasi pertama sudah bisa terlihat oleh perawat maupun dokter yang kemudian menanganinya dengan mengambil tindakan penghangatan atau heatradian (disinar oleh cahaya lampu biasa dan diselimuti). Dan apabila diperlukan dengan menggunakan kasur penghangat.

Meskipun begitu, untuk memastikan, sebaiknya bayi langsung diukur suhu badannya dengan termometer. Kalau angkanya di bawah 35 derajat Celcius, berarti anak terkena hipotermia, sebab suhu normal bayi adalah 36 – 37,5 derajat Celcius.

Ciri-ciri bayi kedinginan untuk bayi di atas 1 bulan:

Sekalipun bayi sudah lebih kuat dibandingkan sebelumnya, jika suhu lingkungan begitu rendah dan tidak membuatnya nyaman, kemungkinan besar si kecil juga mengalami kedinginan. Ciri-cirinya ada yang bisa dideteksi secara kasatmata, ada juga yang mati dengan perabaan.

1. Yang bisa dideteksi secara kasat mata
Kondisi bayi tak jauh berbeda dari bayi baru lahir yang kedinginan. Cirinya:
– Ia cenderung diam saja.
– Kulit anak terlihat belang-belang, merah campur putih atau bercak-bercak.
– Anak menjadi biru dengan ciri bibir dan ujung jari-jarinya membiru. Jika dibiarkan, anak bisa berhenti bernapas. Puncaknya, anak bisa mengalami hipotermia. Jika tidak segera ditangani, bisa menjadi kematian. Hanya saja kalau bayi neonatus akan lebih cepat birunya. Sementara pada bayi yang lebih besar akan agak lama perubahannya.

2. Yang bisa dideteksi dengan perabaan
– Tangan dan telapak tangannya terasa dingin begitu juga dengan telapak kakinya.
– Tubuhnya lebih dingin dari tubuh kita. Untuk memastikannya, periksalah dengan termometer yang dipasang di anus.

Atasi kedinginan ini dengan memberinya selimut. Hangatkan pula suhu lingkungan atau ruangan dimana bayi berada. Bisa dengan mematikan AC atau menghangatkan tubuh anak dengan lampu 60 watt yang ditempatkan di atas tempat tidurnya. Jaraknya kurang lebih 1,5 meter dari tubuh anak.

Peluklah anak dengan kasih sayang, inilah cara yang terbaik. Hanya saja, saat tidur lebih baik anak dihangatkan dengan lampu. Jauh lebih baik lagi jika kasur anak pun menggunakan penghangat. Jika suhu
tubuhnya tak kunjung normal, segeralah bawa si keci ke dokter terdekat.

Dari ciri dan tanda yang disebutkan diatas, mungkin sekarang Anda sudah mampu mengenali penyebab bayi rewel dan dapat melakukan penanganan untuk bayi yang mengalami kelelahan, kedinginan atau kepanasan. Bayi yang selalu menangis dan rewel belum tentu diakibatkan karena lapar atau manja, mungkin itu dikarenakan si bayi merasa panas, dingin atau lelah.

Jika Anda ingin membaca judul artikel sebelumnya, silahkan klik Penjelasan Lengkap Tentang Bilirubin / Kuning Pada Bayi.

Topik yang serupa dengan artikel Penyebab Bayi Rewel: Ciri Capek, Kedinginan, atau Kepanasan Pada Bayi ini Anda dapat temukan dalam kategori Perkembangan Bayi. Silahkan kunjungi kumpulan artikel tentang Perkembangan Bayi kami yang lain.

To top