Manfaat Daging Cumi: Hajar Tumor – Cumi-cumi merupakan hewan cephalopoda atau jenis moluska yang hjdup di laut. Kata “cephalopoda” sendiri berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti “kaki kepala”. Hal ini dikarenakan kaki cumi terpisah menjadi sejumlah tangan yang melingkari kepala. Hewan laut ini bernama latin Loligo Pealei dan tergolong dalam invertebrata atau tidak bertulang belakang.
Cumi, selain enak disantap ternyata juga kaya akan gizi. Prof. DR. Made Astawan, seorang dosen Departemen Teknologi Pangan dan Gizi IPB menulis, kandungan gizi dalam cumi segar mencapai 17,9g/100g cumi. Dalam binatang laut ini juga terkandung asam amino esensial yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia. Asam amino esensial yang dominan adalah: leusin, lisin, dan fenilalanin.
Sementara kadar asam amino non-esensialnya adalah asam glutamat dan asam aspartat. Daging cumi dapat menjadi salah satu menu favorit seafood karena pengaruh kandungan glutamat dan aspartat yang menimbulkan rasa sedap dan gurih. Pengolahan daging cumi dapat dilakukan tanpa ditambah penyedap atau Monosodium Glutamat (MSG).
Kandungan penting lain pada daging cumi yakni mineral yang merupakan komposisi: natrium, kalium, fosfor, kalsium, magnesium, dan selenium. Fosfor dan kalsium sangat bermanfaat dalam proses pertumbuhan kerangka dan tulang. Hal ini sangat penting bagi pertumbuhan anak-anak, fosfor dan kalsium yang cukup juga dapat mencegah osteoporosis di masa tua. Adalagi kelebihan lain dari cumi, yaitu sumber vitamin, seperti: vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B12, niasin, asam folat, serta vitamin larut lemak (A, D, E, K).
Cumi selalu memproduksi tinta. Cairan hitam ini digunakannya untuk pertahanan diri dalam kondisi terancam. Berdasar penelitian yang dilakukan oleh Hiroki University Jepang, tinta cumi dapat mengaktifkan sel darah putih untuk memerangi tumor. Hal tersebut telah diujicobakan pada 15 ekor tikus yang mengidap penyakit tumor ganas. Tikus itu diberikan suntikan tiga dosis cairan tinta cumi, dan hasilnya, hanya tiga tikus yang mati, sisanya tetap bertahan hidup.
Sebagai pembanding, 15 tikus lain yang juga mengidap penyakit tumor ganas, tidak diberikan suntikan tinta cumi. Dan yang terjadi, semua tikus mati dalam jangka waktu tiga minggu. Meski belum ada kepastian secara medis mengenai apakah tinta cumi-cumi dan sotong dapat mengobati kanker atau tumor, tetapi tinta binatang laut tersebut diduga mengandung banyak vitamin A.
Selama ini banyak dari kita yang kerap membiarkan tinta cumi di dalam daging untuk meningkatkan cita rasa cumi. Namun tinta cumi juga bisa dimanfaatkan untuk olahan lain. Di Italia, tinta cumi dipakai sebagai salah satu bumbu pasta. Sedangkan di Jepang, kantong tinta cumi-cumi (Sepio melanin) yang berwarna hitam digunakan untuk mengawetkan dan meningkatkan cita-rasa pada cumi asin.
Topik yang serupa dengan artikel Manfaat Daging Cumi: Hajar Tumor ini, dapat Anda temukan dalam kategori Manfaat dan Khasiat Hewan.
Jika Anda tertarik dengan artikel sebelumnya silahkan klik Manfaat Daging Codot/Kalong: Penyembuh Asma. Silahkan kunjungi artikel Manfaat dan Khasiat Hewan Terbaru kami yang lain.